Program Pahlawan Digital UMKM

foto ilustrasi

Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung sirnah dari negeri ini, menambah rentetan duka yang begitu mendalam di berbagai sektor. Salah satu sektor yang mendapat pukulan telak karena Pandemi Covid-19 adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Akibatnya, tidak sedikit usaha yang jatuh karena lesunya roda perekonomian selama berbulan-bulan. Padahal, selama ini hadirnya UMKM menjadi unsur penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.

Mengingat posisi pentingnya UMKM itulah, berbagai strategi, inovasi dan terobosan pun terus dilakukan oleh pemerintah dalam menyelamatkan UMKM di tengah Covid-19. Termasuk, upaya pemerintah dalam penggelontorkan sejumlah program. Paling tidak ada lima program yang termasuk dalam paket kebijakan pemerintah untuk UMKM. Pertama, bantuan sosial (bansos) yang berisikan program keluarga harapan (PKH), paket sembako, bansos tunai, BLT desa, pengurangan tarif listrik dan kartu prakerja. Kedua, insentif perpajakan bagi umum. Melalui menurunkan tarif PPh final untuk UMKM dari 0,5% menjadi 0% selama periode 6 bulan. Ketiga, relaksasi dan restrukturiasi kredit UMKM dengan berbagai skema program. Keempat, perluasan pembiayaan bagi UMKM berupa stimulus bantuan modal kerja. Kelima, kementerian, lembaga, BUMN dan pemerintah daerah menjadi buffer dalam ekosistem usaha UMKM tertutamam pada tahap awal recovery konsolidasi usaha.

Sedangkan untuk saat ini, program yang sedang trending topik diangkat pemerintah melalui Menteri Koperasi dan UKM adalah program pahlawan digital UMKM. Pahlawan digital UMKM adalah sebuah program yang hadir untuk memberi apresiasi kepada para inovator digital UMKM. Sekaligus menjaring inovator muda lain yang sudah memulai inovasi untuk membantu UMKM. Melalui program pahlawan digital UMKM yang sejak dibuka pada 12 September 2020 lalu, sebanyak 30 inovator terpilih dari 126 pendaftar, (cnnindonesia.com, 21/9).

Gumoyo Mumpuni Ningsih
Pengajar Universitas Muhammadiyah Malang

Rate this article!
Tags: