Program Pendidikan Kesetaraan Desa Bondowoso Mampu Ajak 17.940 Orang Belajar

Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dra Hj Endang Hardiyanti MM. (Samsul Tahar/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa 
Upaya Pemerintah Kabupaten Bondowoso dibawah Kepemimpinan Bupati Drs H Amin Said Husni untuk lepas landas dari status daerah tertinggal dengan cara menaikkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) melalui program gerakan pendidikan kesetaraan berbasis desa (Getar Desa) terus digalakkan dengan melalui anggaran Dana Desa (DD).
Program yang lahir atas sebuah keprihatinan pemerintah karena melihat banyaknya masyarakat yang tidak mempunyai ijazah baik dari SD, SMP, sampai SMA. Kali ini dengan upaya perjuangan pemerintah membuahkan hasil, sebanyak 17.940 Orang Warga Belajar terlibat mengikuti program Getar desa.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso Dra Hj Endang Hardiyanti MM pada Bhirawa dikantornya, Senin (9/4) kemarin.
”Berdasarkan data TMP2K sebanyak 77000 orang masyarakat Bondowoso, dari usia 25 tahun sampai 45, tidak tamat SD, SMP, SMA. Kemudian dari jumlah 7700 orang akhirnya setelah diverifikasi melalui validasi ke desa-desa ternyata ada 23000 yang siap untuk belajar, dan ari 23000 yang sudah belajar saat ini sejumlah kurang lebih 17940 orang dari 209 desa dan 3 kelurahan,” katanya.
Lebih lanjut Endang Menjelaskan, Program Getar Desa berhasil mengajak sebanyak 17.930 untuk aktif dalam pendidikan kesetaraan, dengan rician Paket A terdiri dari 1.775 orang warga belajar, yang dibagi menjadi 70 kelompok dan divasilitasi sebanyak 140 orang tutor. Rinciannya, Paket B terdiri dari 10.172 orang warga belajar, yang dibagi menjadi 407 kelompok, yang divasilitasi 2.442 orang tutor, dan Paket C terdiri dari 5.983 orang warga belajar, yang dibagi 239 kelompok, dengan total jumalah 17.940 orang warga belajar, 1.673 kelompok dan 4.255 orang Tutor
“Dengan bannyaknya warga belajar setelah mengikuti ujian nanti akan merubah statusnya yang awalnya tidak mempunyai ijazah SD, SMP, dan SMP bisa memiliki ijazah melalui kejar paket A,B, dan C, sehingga mereka sudah bisa disebut berpendidikan,” harapnya
Endang menambahkan, dengan terlaksananya program Getar Desa ini secara optimal diharapkan Bondowoso kedepan akan berubah predikat keluar  sebagai daerah tertinggal. Diketahui bahwa angka reta-rata sekolah kita ditahun 2017 kemarin baru mencapai 5,57 tahun, dengan adanya getar desa harapanya bisa bertambah bisa  meningkat di atas 6 tahun pada tahun ini,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, sejak tahun anggaran 2017 kemarin, Pemkab Bondowoso dengan melibatkan seluruh desa yang ada di Bondowoso yaitu sebanyak 209 desa mengggalakkan program Getar Desa dengan melibatkan tutor dari berbagai instansi bahkan di dalamnya juga melibatkan TNI dan Polri. [har]

Tags: