Program Satu Sekolah Satu Pleton PMR

Simulasi penanganan korban bencana alam dan penyerahan penghargaan oleh Ketua PMI Jatim, Imam Utomo kepada masyarakat yang terlibat aktif dalam kegiatan PMI. [ristika/bhirawa]

Simulasi penanganan korban bencana alam dan penyerahan penghargaan oleh Ketua PMI Jatim, Imam Utomo kepada masyarakat yang terlibat aktif dalam kegiatan PMI. [ristika/bhirawa]

Nganjuk, Bhirawa
Seperti diramalkan Badan Meteorology, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan deras disertai angin kencang mendadak turun di acara peringatan hari ulang tahun Palang Merah Indonesia (PMI) ke-71 tahun yang dipusatkan di Kab Nganjuk. Pohon-pohon bertumbangan, rumah roboh dan sejumlah korban berjatuhan berjatuhan hingga membuat kepanikan.
Bahkan sejumlah wartawan yang meliput sempat mencari tempat aman agar peralatan kamera tidak basah oleh guyuran air. Tidak lama setelah itu, sejumlah relawan PMI dan anggota Palang Merah Remaja (PMR) langsung melakukan pertolongan terhadap korban dan juga melakukan evakuasi.
Hilir mudik kendaraan para relawan dan suara sirine ambulans yang tidak berhenti meraung-raung saat berusaha mencari para korban untuk bisa diselamatkan, membuat situasi cukup tegang. Gerak cepat yang sangat efektif dan efisien dalam melakukan tanggap darurat bencana dari para relawan membuat decak kagum para undangan yang hadir.
Bahkan Ketua PMI Jatim, Imam Utomo, memberikan sambutan khusus dengan menyalami para relawan PMI dan PMR dengan menyalami mereka satu persatu. ”Bagus, bagus, seperti itulah seharusnya penanganan jika ada bencana,” ucap Imam Utomo, usai simulasi penanganan korban bencana alam di halaman parkir GOR Bung Karno, Nganjuk.
Imam Utomo dalam sambutan peringatan HUT PMI ke-71 ini menegaskan sepanjang usianya, aksi PMI telah dirasakan oleh setiap generasi. Mulai dari generasi kemerdekaan, generasi yang mempertahankan kemerdekaan, generasi yang mengisi kemerdekaan, hingga generasi terkini dengan segala kemajuannya. PMI telah terlibat dalam membangun generasi bangsa menuju negara yang beradab dan berkemanusiaan.
Dalam perjalanannya, dikatakan mantan Gubernur Jatim ini, PMI menyadari bahwa membangun generasi berperikemanusiaan adalah pekerjaan yang panjang dan harus dimulai sejak usia dini dengan menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama.
Pada peringatan HUT kali ini, PMI ingin terlibat dalam membangun karakter anak-anak sebagai usia dini untuk menjadi generasi berkemanusiaan. Untuk itu, kegiatan peringatan HUT PMI tahun ini akan melibatkan anak-anak, baik yang tergabung dalam satuan PMR maupun anak-anak pada umumnya di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.
”Prioritas PMI saat ini adalah membentuk satu pleton PMR di setiap sekolah di Jatim,” tandas Imam Utomo.
Sesuai dengan kompetensi PMI, maka Pertolongan Pertama menjadi topik dasar untuk semua kegiatan. Pelaksanaan kegiatan diharapkan lebih banyak melibatkan pihak eksternal seperti murid Taman Kanak-Kanak (TK) dan siswa Sekolah Dasar serta para orang tua. Pelibatan internal yaitu anggota PMR akan menjadi peer educator yaitu menjadi penyampai pesan, contoh dan teladan dalam pelaksanaan kegiatan peringatan, di bawah bimbingan relawan PMI dan para pembina.
”Kegiatan yang dilaksanan diharapkan berupa penyampaian pengetahuan dan keterampilan bagi anak-anak untuk mendukung lingkungan yang responsif dan aman, baik di rumah, tempat bermain, maupun di sekolah,” kata Imam Utomo.
Dampak positif dari edukasi dan keterlibatan pihak eksternal kini dirasakan PMI. Dimana jumlah pedonor darah dari masyarakat lebih dari 2% dari jumlah penduduk seluruh Jatim yang  mencapai 38. 847.561. ”Asal tahu, Provinsi Jatim ini satu-satunya provinsi yang jumlah pendonor darahnya diatas 2% dari jumlah penduduknya. Ini prestasi yang luar biasa,” ujar Imam Utomo kepada Bhirawa.
Untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat yang terlibat dalam kegiatan PMI, Imam Utomo memberikan penghargaan kepada SMAN 1 Kertosono sebagai sekolah penggerak donor darah terbanyak. Kemudian Puskesmas Baron, sebagai Puskesmas pertama penggerak donor darah, Kec Ngronggot sebagai kecamatan penggerak donor darah terbanyak. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada perorangan yang telah mendonorkan darahnya lebih dari 50 kali. [ris]

Rate this article!
Tags: