Promosi Museum Langsung Dapat Respon

29-KediriPemprov Jatim, Bhirawa
Program publikasi dan promosi museum secara keliling yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Periwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim, melalui UPT Museum Negeri Museum Mpu Tantular Jatim ternyata langsung mendapatkan respon yang baik dari masyarakat.
Reaksi itu saat dilaksanakan program publikasi dan promosi Museum Mpu Tantular dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Keb Kediri, pada Kamis (28/8) di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab Kediri, yang diikuti 100 orang guru mulai dari tingkat SMP, SMA, SMK IPS dan Sejarah.
Kepala UPT Museum Negeri Mpu Tantular, Drs Edi Iriyanto MM mengatakan, program yang telah dilaksanakan di Kediri telah mendapatkan respon yang sangat baik. Sebagian peserta langsung ingin berkunjung lokasi Museum Mpu Tantular yang terletak di Jl Raya Buduran Sidoarjo.
‘’Mereka akan melakukan survei terlebih dahulu, selanjutnya akan membawa murid-muridnya untuk berkunjung ke museum. Selain itu, mereka juga mengajak pihak Museum Mpu Tantular untuk sinergisme membuat laboratorium sejarah di sekolah-sekolah. Disamping itu mereka juga meminta kepada kita untuk segera membuat pameran di Kab Kediri,’’ kata Edi.
Program publikasi dan promosi yang telah dilakukan di beberapa  kabupaten/kota. Sebelumnya juga telah mendapatkan respon yang cukup baik. ‘’Begitu juga seperti sekarang ini, responnya secara langsung hari itu juga. Tanpa harus menunggu besok-besoknya,’’ ungkap Edi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab Kediri, yang diwakili Kabid SMP dan SMA, Darmadi SPd MM, menyampaikan permohonan maaf, karena Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sedang menghadap Ibu Bupati di Pendopo. Bahwasannya kegiatan ini disambut antusias dengan sangat baik pula. ‘’Ia berharap, semoga kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para guru di Kab Kediri,’’ katanya.
Sementara untuk mempromosikan benda-benda bersejarah koleksi UPT Museum Negeri Mpu Tantular Jatim. Disbudpar Jatim memanfaatan kecanggihan alat-alat elektornika, yakni dengan menggunakan IT/LCD Projector tampilan 3D (Dimensi).
Jadi koleksinya dibawa ke sekolah, waktunya sangat singkat sehingga tak seimbang dengan ribetnya, penataannya, juga rawan terhadap koleksi itu sendiri. Disamping itu pamerannya cuma sebentar terus dikembalikan lagi, dan kondisi seperti itu sangat tak efektif. ‘’Makanya kita mengikuti tren modern kondisi sekarang yang sudah penuh dengan IT/LCD,’’ pungkas Pak Edi. [ach*]

Keterangan Foto: Ka UPT Museum Negeri Mpu Tantular Edi Iriyanta saat melakukan paparan permuseuman di Kediri kemarin. [achmad suprayogi/bhirawa]

Rate this article!
Tags: