Bojonegoro,Bhirawa.
Mendorong promosi buah Waluh (Cucurbita) masyarakat dan Pemerintah desa Kumpulrejo, menggelar Festival Waluh, kemarin (6/8). Kegiatan inovatif ini duiharapkan mampu mendorong pemanfaatan produk pertanian lokal yang selama ini kurang diminati.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono mengucapkan, terima kasih dan selamat kepada seluruh warga desa Kumpulrejo. Waluh itu ada dimana saja namun bagaimana kreatifitas perangkat desa untuk mengambil langkah inovatif.
”Bangga dengan inisiatif Perangkat desa yang berhasil meningkatkan mutu dan kualitas Waluh menjadi aneka produk yang aman dan berkhasiat,” ujar Wabup.
Wabup menjelaskan Bojonegoro berhasil keluar dari 10 besar daerah miskin di Jawa Timur dan yang membanggakan adalah salah satu yang turut andil dalam meningkatkan pendapatan adalah para ibu- ibu yang bekerja disektor ekonomi kreatif.
Ditambahkan agar produk tidak monoton namun beragam sehingga akan laku dipasaran.
Wabup berpesan agar ini dikembangkan sehingga akan menjadi daerah yang maju dan berkarya.
“Yang penting bagaimana menjadikan daerah Kumpulrejo menjadi salah satu daerah ikonik di Bojonegoro,” pungkasnya.
Kepala Desa Kumpulrejo, Mitono menjelaskan bahwa Festival Waluh ini upaya mandiri desa Kumpulrejo untuk Bojonegoro. Menurut Mitono, di festifal ini dihadirkan berbagai karya olehan waluh yang beragam.
“Olahan ini akan menjadi identitas baru bagi Kabupaten Bojonegoro,” jelasnya.
Ia berharap agar Pemkab membantu promosi produk olahan waluh tersebut. Selain menjual produk waluh dalam kesempatan iti juga dipamerkan dodol waluh sepanjang 16 meter yang merupakan hasil karya Ibu- Ibu warga desa Kumpulrejo.
Festival waluh secara resmi di buka oleh wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono, yang kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dodol waluh sepanjang 16 meter. Selanjutnya Wabup yang didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Camat Kapas meninjau pembuatan dodol waluh dan stand stand pameran yang menyajikan aneka olahan produk Waluh. [bas]