Promosikan Batik lewat Fashion on The Street

Aksi para peserta lomba fashion Batikku Batikmu yang digelar di sepanjang Jalan Hayam Wuruk Kota Mojokerto, Minggu (2/11).

Aksi para peserta lomba fashion Batikku Batikmu yang digelar di sepanjang Jalan Hayam Wuruk Kota Mojokerto, Minggu (2/11).

Kota Mojokerto, Bhirawa
Batik khas Kota Mojokerto bersanding dengan corak batik dari berbagai daerah di Jawa Timur dalam batik fashion parade bertajuk Batikku Batikmu yang digelar Pemkot Mojokerto di jalanan kawasan Jogging Track (JT) Jalan Hayam Wuruk Kota Mojokerto, Minggu (2/11).
Sebanyak 220 peserta batik fashion parade terlibat dalam ajang kedua Pemkot Mojokerto yang bertujuan untuk mempromosikan salah satu produk unggulan dari daerah setempat.  Ratusan peserta fashion parade ini, dari usia balita hingga dewasa berlenggak-lenggok beradu piawai berbusana batik khas berbagai daerah di atas hamparan karpet warna merah sepanjang 800 meter di sisi selatan Sungai Brantas itu. Beragam mode busana dengan beragam kreasi benuansa batik disuguhkan di hadapan ratusan penonton yang sejak pagi hari sudah memadati kawasan JT.
“Parade batik bertajuk Batikku Batikmu melibatkan pegiat batik, seniman dan pelajar ini merupakan gelaran kedua. Pertama digelar pada 2013, dan kedua tahun ini.  Alhamdulillah melihat kreasi dan penampilan peserta, batik Kota Mojokerto layak berdampingan dengan batik-batik daerah lain,” kata Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus di sela-sela fashion show yang digelar Bagian Administrasi Pembangunan Sekkota Mojokerto tersebut.
Parade batik ini, lanjut Mas’ud Yunus, selain untuk mempromosikan Kota Mojokerto sebagai  Kota Batik, juga untuk mengembangkan wisata budaya. “Juga untuk menjalin kebersamaan Kota Mojokerto dengan daerah lain dalam hal pengembangan batik yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia,” imbuhnya.
Terpenting dan harus ditonjolkan, ujar birokrat ulama ini, pengenalan batik Kota Mojokerto pararel dengan peningkatan kesejahteraan perajin batik hingga mampu mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi, khususnya perdagangan batik.
Sementara, melihat animo peserta yang datang dari berbagai daerah, di antaranya dari  Surabaya, Jombang, Kediri, Tulungangung, Probolinggo dan lain-lain, serta antusiasme masyarakat, batik fashion parade rencananya akan digelar setiap tahun. “Batik fashion parade merupakan aset wisata budaya. Kita akan terus kembangkan dan kita jadikan agenda tahunan,” ujar Mas’ud Yunus. [kar]

Tags: