Proses Off-Farm pada TTP Bisa Dimanfaatkan Petani

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mendamping Menteri Pertanian RI Dr H Andi Amran Sulaiman saat acara tanam pohon disela Launching TTP di Kab Gresik.

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo berharap kehadiran Taman Teknologi Pertanian (TTP) khususnya pada proses produksi atau off-farmnya bisa dimanfaatkan semua petani. Apalagi, selama ini petani secara umum melakukan usaha tani hanya sebatas on-farmsaja, sedangkan off-farm banyak dilakukan pelaku industri.
“Permasalahan petani yang utama yakni di off-farmnya, karenanya saya menyambut baik TTP karena ada proses produksi di dalamnya. Proses produksi ini nantinya jangan hanya untuk Gresik tapi juga untuk daerah sekitarnya seperti Lamongan dan Tuban,” kata Gubernur Soekarwo, saat Launcing Penyerahan TTP Kab Gresik oleh Menteri Pertanian RI Dr H Andi Amran Sulaiman kepada Bupati Gresik Tahun 2018, di Desa Sukodono, Kec Panceng, Kab Gresik, Rabu (8/8).
Pakde Karwo, sapaan karib Gubernur Soekarwo, menjelaskan, penduduk Jatim yang bekerja di bidang pertanian mencapai 30%, namun off-farmnya hanya 13%. Oleh sebab itu, jika petani ingin mendapat nilai tambah maka proses off-farmnyaadalah pada produksi. Untuk mendukung hal ini pemerintah telah membuat kebijakan yang memberi kemudahan penguatan modal bagi petani atau peternak. “Jangan hanya jualan gabah kering panen tapi harus sudah jadi beras, kreditnya telah kita siapkan tinggal niat dari petani,” tegas orang nomor satu di Jatim ini.
Ditambahkan, keberadaan TTP merupakan tempat pembelajaran bagi kelompok tani dan para praktisi pertanian terkait. Karenanya, penguatan kelembagaan menjadi penentu keberhasilan dari keberlanjutan kegiatan yang dilaksanakan di TTP Gresik. Selain itu, dukungan lapang secara konkrit berupa penyediaan sarana dan prasarana untuk pengolahan pertanian juga harus dikelola dengan baik.
“Serangkaian kegiatan yang dilakukan TTP ini akan memperkaya kualitas SDM petani Jatim, dan harapannya bisa memakmurkan petani,” harap Pakde Karwo sembari memberikan apresiasi kepada pihak Polowijo Gosari Group yang telah bekerjasama dalam pendirian TTP di Kab. Gresik.
Menteri Pertanian RI Dr H Andi Amran Sulaiman mengatakan, kehadiran TTP merupakan bukti komitmen pemerintah untuk memajukan pertanian. Apalagi, sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang terbesar pada pertumbuhan ekonomi nasional. “Capaian hasil pertanian kita saat ini sudah sangat meningkat, bahkan beberapa sudah diekspor. Indonesia bisa dikatakan sudah swasembada protein,” terangnya.
Dijelaskan, pertanian Indonesia telah diakui di skala internasional dan berada di urutan ke 16 level dunia. Hal ini membuktikan bahwa kerja keras petani telah berhasil membuahkan prestasi khususnya untuk pertumbuhan ekonomi. Pemerintah lanjutnya, juga terus mendukung petani dengan membuat kebijakan berupa peraturan presiden/perpres maupun di sisi anggaran lewat APBN.
“Sebenarnya yang dibutuhkan petani bukan anggaran, tapi kepastian bahwa mereka bisa diuntungkan. Oleh sebab itu, selain dukungan dari pemerintah petani juga harus ikut di proses produksinya,” tegas Amran sapaan akrab Mentan RI senada dengan yang disampaikan Pakde Karwo.
Sementara itu Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman meresmikan beroperasinya Taman Teknologi Pertanian (TTP) Plus, Rabu (8/8). TTP plus seluas 10 hektar berdiri pada lahan hibah seluas 50 hektar, 40 hektar diantaranya digunakan sebagai waduk.
TTP yang berlokasi di Desa Sukodono Kecamatan Panceng ini memang sudah beroperasi sejak beberapa saat lalu. Di sana sudah ada kegiatan mulai dari pengembangan sapi unggul yang sudah beranak pinak serta kegiatan pengolahan pasca panen, misalnya ada pembuatan makanan ternak dari bungkil jagung, jajanan yang berbahan dasar jagung, es krim dari jagung serta pembuatan dodol mangga.
Amran sempat menyatakan kebanggaannya dengan tanaman mangga yang dikembangkan di wilayah itu. Hal itu disampaikan kepada Gubernur Jatim Soekarwo bersama Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Pimpinan PT. Polowijo Gosari serta sejumlah pejabat terkait di Kementerian Pertanian, Pemprov Jatim dan jajaran Pemkab Gresik, yang menyambutnya di lokasi tersebut.
Bahkan, Menteri Pertanian bersama Gubernur Jatim dan Bupati Gresik melakukan peninjauan keliling pada lahan mangga atas budidaya petani setempat. Selanjutnya, Amran bersama anggota rombongan pejabat lain melakukan penanaman pohon mangga secara simbolis. Hal ini menurut Amran sebagai bentuk dimulainya pengembangan buah mangga di lokasi itu.
“Saya sangat senang begitu menginjakkan kaki di sini. Hamparan lahan mangga yang begitu luas. Hal itu merupakan suatu langkah strategis untuk mensejahterakan para petani setempat. Melalui TTP ini, diharapkan mampu mengentas kemiskinan di wilayah ini. Kalau pertanian tumbuh baik, maka masyarakat petani pasti sejahtera. Dan itu sudah ada tanda-tanda di sekitar tempat ini,” tandasnya.
Amran menyebut, ada empat komoditi strategis saat ini di Indonesia yang sudah meningkat hingga bisa export keluar negeri. Yang pertama adalah komoditi jagung dengan 300 ribu ton telah di eksport ke 5 negara.
“Perlu diketahui bahwa Jatim adalah penghasil jagung terbesar di Indonesia. Yang kedua adalah komoditi bawang merah, yang ketiga komoditi telur ayam dan yang keempat adalah komoditi domba. Bisa dikatakan bahwa Indonesia saat ini adalah swasembada protein. Gresik adalah salah satu Kabupaten penyumbang ekspor jagung Jatim,” katanya.
Sementara itu, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto berkomitmen akan mengembangkan kawasan TTP ini, sehingga harapan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dapat terwujud. “Kami dijajaran Pemerintah Kabupaten Gresik berkomitmen mengembangkan kawasan TTP ini. Hal tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam pengentasan kemiskinan di seluruh wilayah Kabupaten Gresik. ” ujarnya.
Selain sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan, budidaya mangga ini dapat meningkatkan produksi ekspor negara yang menghasilkan devisa. Bupati Sambari juga berkeinginan agar kedepan Gresik menjadi sentra komoditas mangga terbesar. [eri]

Tags: