Proses Pembersihan, Praktik Agama Jelang UN Tertunda

Guru dibantu petugas TNI saat membersihkan halaman SDN Bakalan yang masih terendam banjir lumpur setebal 40 cm, Senin (6/4).

Guru dibantu petugas TNI saat membersihkan halaman SDN Bakalan yang masih terendam banjir lumpur setebal 40 cm, Senin (6/4).

Pasuruan, Bhirawa
Tiga sekolah di Kota Pasuruan masih belum memulai aktivitas kegiatan belajar mengajar pasca banjir bandang yang berlumpur di wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jumat (3/4) malam kemarin.
Tiga sekolah itu adalah SDN Bakalan, TK Darma Bakti dan MTs dan MA Almasrul yang terletak di Jalan KH Hasyim Asyari, Kelurahan Bakalan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.
Wali Murid Siswa SDN Bakalan Khoiriyah mengungkapkan pasca banjir tiga hari lalu belum ada pemberitahuan secara resmi dari pihak sekolah terkait kapan akan kembali dilakukannya proses belajar mengajar anaknya di sekolah tersebut.
“Kata anak saya masih libur. Karena kondisi sekolah masih dipenuhi lumpur banjir. Untuk pelaksanaan resmi kegiatan belajar mengajar, kami masih menunggu dari pihak sekolah,” ujar Khoiriyah, Senin (6/4).
Salah satu guru SDN Bakalan Bahriah mengakui bahwa kegiatan belajar mengajar di SDN Bakalan belum dibuka. Ini menyusul kondisi sekolah masih dipenuhi lumpur pasca banjir bandang.  “Kegiatan belajar mengajar masih belum dibuka. Karena kondisi sekolah kami hampir seratus persen masih tertimbun lumpur banjir,” kata Bahriah.
Hingga hari ketiga pasca banjir bandang berlumpur tersebut, seluruh guru dibantu warga sekitar dan belasan anggota TNI dari Kodim 0819, Yonzipur dan koramil-koramil masih membersihkan seluruh gedung sekolah SDN Bakalan yang digenangi lumpur.
“Beberapa ruangan seperti ruangan kelas, kantor kepala sekolah dan perpustakaan sudah dibersihkan. Kira-kira yang sudah dibersihkan masih 30 persen dan sisanya yang 60 persen dalam tahap pembersihan. Kemungkinan besar selesainya pembersihan ini hingga 3-4 hari ke depan,” tandas Bahriah.
Tak hanya kegiatan belajar mengajar terganggu, aktivitas praktik agama menjelang Ujian Nasional (UN) untuk siswa kelas 6 akhirnya tertunda.  “Hari ini (kemarin, red) jadwalnya siswa ujian praktik agama. Karena kondisi sekolah yang tidak memungkinkan otomatis kami tunda terlebih dahulu. Doakan saja kegiatan kerja  bakti membersihkan lumpur ini cepat selesai supaya semuanya berjalan normal,” ujar Sri Handayani, guru lainnya.
Kondisi serupa juga terjadi di TK Darma Bakti dan MTs dan MA Almasrul. Di dua sekolah itu masih disibukkan dengan kegiatan bersih-bersih sekolah pasca banjir bandang yang berlumpur.
Kepala Bidang TK dan SD pada Dinas Pendidikan Kota Pasuruan Ali Suhri menyampaikan pihaknya tidak memberikan surat resmi libur sekolah terkait tiga sekolah di wilayah Kota Pasuruan yang hingga kemarin masih terendam banjir lumpur .  “Tidak ada libur sekolah. Kami tidak memberikan surat libur sekolah. Mungkin saja karena situasi dan kondisi membuat pihak sekolah membuat kebijakan meliburkan anak didiknya,” tandas Ali Suhri.
Sementara itu, Lurah Bakalan Didik Suhariono menyampaikan total Kelurahan Bakalan yang terendam banjir lumpur mencapai 700 rumah. Ketinggian lumpur mencapai 1 meter. Sejumlah bantuan berupa makanan dan posko pengobatan sudah dilaksanakan. “Saat banjir menggenangi rumah warga, kami langsung mendirikan posko banjir berupa posko pengobatan dan sebagainya. Kegiatan pembersihan dan pembenahan fasilitas umum hingga sekarang terus kami lakukan. Termasuk juga kami membantu membersihkan tiga sekolah di Kelurahan Bakalan yang hingga Senin (6/4)  masih terendam lumpur sisa banjir tiga hari yang lalu,” papar Didik Suhariono. [hil]

Tags: