Proses Seleksi Dirjen Pajak Dinilai Obyektif

Kartor dirjen PajakJakarta,  Bhirawa
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menilai proses seleksi Dirjen Pajak sudah berjalan optimal dan transparan karena ketua Panitia Seleksi (Pansel) beserta anggotanya cukup obyektif dalam melakukan penilaian dan seleksi terhadap calon-calon yang ada.
Proses seleksi di awal patut dikritisi namun di tahapan tengah Pansel sudah akomodatif dengan melibatkan KPK, PPATK, BPKP, dan bahkan BIN.
“Saat ini proses sudah berjalan optimal dan Ketua Pansel cukup obyektif dalam melakukan penilaian,” tegas Yustinus di Jakarta, Minggu (4/1) kemarin.
Sebelumnya, Pansel Dirjen Pajak telah mengumumkan tujuh calon yang berhasil lolos ke tahap akhir wawancara oleh Menkeu, yakni Catur Rini Widosari, Ken Dwijugiasteadi, Poltak Maruli John Liberty Hutagaol, Puspita Wulandari, Rida Handanu, Sigit Priadi Pramudito, dan Suryo Utomo.
Sementara itu, Pengamat perpajakan dari Universitas Indonesia (UI) Darussalam menilai proses seleksi terhadap calon Dirjen Pajak sudah transparan, karena turut melibatkan PPATK, KPK, dan BIN, guna meneliti rekam jejak calon yang tersaring. Dia meyakini proses tersebut akan menghasilkan calon Dirjen Pajak yang terbaik.
“Proses seleksi saat ini sudah transparan. Apalagi turut melibatkan PPATK, KPK, dan BIN, sehingga calon yang terpilih nanti adalah yang terbaik,” kata Darussalam.
Darussalam menambahkan, proses seleksi Dirjen Pajak yang dilakukan oleh Panitia Seleksi saat ini patut diapresiasi. Selain melibatkan tokoh-tokoh yang terkenal dengan integritas dan komitmen anti korupsinya, seperti mantan Gubernur BI Darmin Nasution, Mantan Ketua KPK Taufiqurahman Ruki, Anggota Komite Aparatur Sipil Negara Prijono Tjiptoherijanto, Mantan Menkeu Chatib Basri, Mantan Menkeu Bambang Sudibyo, dan Wakil Menkeu Mardiasmo dan Sekjen Kemenkeu Ki Agus Badaruddin, seleksi juga melibatkan PPATK, KPK, dan BIN. [ant.ira]

Tags: