Prostitusi Masih Buka?

ProstitusiBenarkah lokalisasi prostitusi tidak bisa benar-benar ditutup? Jawabnya, diperlukan upaya pembinaan lebih sistemik, serta pengawasan ketat. Sudah cukup besar biaya yang digelontor untuk penutupan lokalisasi pelacuran. Sokongan antara APBN dan APBD (propinsi serta kabupaten dan kota), telah diserahkan kepada mantan PSK (penjaja seks komersial). Juga kepada masyarakat sekitar bekas lokalisasi.
Sulitkah menutup (benar-benar) lokalisasi pelacuran? Beberapa daerah telah membuktikan keberhasilan. Misalnya DKI Jakarta, sukses menutup eks lokalisasi di Karamat Tunggak. Lokalisasi bekas “wisma-wisma” kini menjadi Islamic centre. Bahkan menjadi tujuan wisata religi. Begitu juga kawasan “Kalijodo” yang bandel, bisa diberangus. Tetapi kawasan dolly (dan kawasan sekitar) di Surabaya, masih tetap buka walau sudah ditutup persis dua tahun lalu (20 Juni 2014).
Nampaknya tidak mudah bagi Pemerintah Kabupaten dan kota menghilangkan prostitusi (pelacuran). Sehingga Pemerintah Propinsi juga harus turut berupaya keras menanggulanginya. Selama 10 tahun terakhir, keinginan menghapus lokalisasi telah dilakukan secara metodologis dengan memperhatikan aspek sosial ekonomi serta pembinaan. Prostitusi memang saling berkait erat dengan tingkat pendidikan dan ekonomi, khususnya terhadap “penjaja” seks.
Rata-rata perempuan penjaja seks komersial (PSK) tergolong miskin dan atau berpendidikan rendah. Berbagai survei memaparkan alasan menjadi PSK hanya dua sebab: memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan terjebak ke-tidak tahu-an (dipaksa oleh sindikat pelacuran). Rata-rata pelacur juga tidak menyadari ancaman penyakit kelamin sejak dini. Sehingga jarang pula yang biasa memakai kondom sejak awal berprofesi.
Padahal akibatnya telah nyata, bahwa “jajanan” seks pasti menimbulkan penyakit kelamin hingga terjangkitnya HIV/AIDS. Bahkan penyakit yang ditimbulkan tergolong sangat menular dengan cepat, serta berdampak efek domino sangat fatal. Antaralain degeneratif, yakni kerusakan fisik anak dalam kandungan.
Laki-laki yang tertular penyakit kelamin akan pasti menularkan penyakit serupa pada perempuan lain, termasuk kepada istri yang shalehah di rumah. Agama (Islam) juga secara terang-terangan dan berulang-ulang memberi larangan keras perzinahan sebagai tindak kriminal yang digolongkan dosa besar. Dosa besar itu juga diadopsi dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) sejak zaman pemerintahan penjajahan Belanda.
Sesungguhnya, tidak ada seorang perempuan yang bersedia menjadi pelacur. Sehingga upaya penghapusan lokalisasi prostitusi selalu disambut baik oleh penjaja seks sekalipun. Asalkan tidak secara gusur angkut, seperti menjaring gelandangan dan pengemis. Juga harus disertai pembinaan dan permodalan untuk berprofesi lain yang lebih baik dan mulia, misalnya tata-rias, tata-boga, tata-busana atau kuliner.
Syukur, penutupan lokalisasi pelacuran di seluruh Jawa Timur telah mempertimbangkan dampak sosial-ekonomi. Khususnya terhadap warga masyarakat kampung Jarak dan Girilaya. Sedangkan terhadap pelaku bisnis prostitusi vdisertai pembinaan dan bantuan permodalan. Dengan itu mantan PSK bisa berprofesi lain secara bermartabat dan lebih mulia. Misalnya tata-rias, tata-boga, tata-busana, kuliner, atau laundry.
Pasca penutupan, ternyata, pelacuran berpindah menyebar di berbagai panti pijat, di tempat-tempat hiburan malam (khususnya di kamar-kamar karaoke), serta di hotel-hotel. Bahkan diam-diam dolly dan kawasan sekitarnya (Jarak, dan Giliralaya) tetap buka. Ini harus menjadi pemerintah propinsi serta kabupaten dan kota. Seyogianya dilakukan pula evaluasi, monitoring dan pengawasan.
Juga diperlukan partisipasi (kepedulian) masyarakat sekitar lokasi. Partisipasi pembinaan oleh masyarakat, tak jarang, cukup ampuh. Misalnya pembinaan melalui lomba seni religi (hadrah) dan lomba olahraga rekreasi.   Berkaca pada alih-fungsi kawasan Kramat Tunggak, maka kawasan dolly dan sekitarnya bisa di-inovasi sebagai pusat ekonomi kreatif. Misalnya, pusat (pasar) burung dan tanaman hias.
Potensi ekonomi kreatif biasa tumbuh di sekitar lokalisasi. Pemerintah daerah bisa mem-fasilitasi menjadi lebih bernilai ke-ekonomi-an.

                                                                                                        ———   000   ———

Rate this article!
Prostitusi Masih Buka?,5 / 5 ( 1votes )
Tags: