Provinsi Jatim Tangani Lelang Percetakan UN

lelang Ujian NasionalDindik Jatim, Bhirawa
Meski nama baru Ujian Nasional (UN) 2015 belum dipastikan Menbuddikdasmen, namun persiapan telah dilakukan. Tak terkecuali provinsi yang tahun ini mendapat tanggung jawab baru terhadap pencetakan naskah soal.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Harun mengatakan, pihak Kemenbuddikdasmen telah mengalihkan tanggung jawab pengadaan naskah soal yang semula ditangani pusat ke provinsi. Karena itu proses lelang akan segera dimulai untuk mempercepat persiapan UN.
“12 Januari ini lelang percetakan naskan UN akan dimulai,” tutur Harun saat dihubungi, Kamis (1/1).
Harun memastikan, pencetakan naskah soal akan diselesaikan pada April mendatang. Sehingga tidak akan mengganggu proses distribusi dan pelaksanaannya. “Karena itu kita juga perlu memastikan perusahaan yang mencetak naskah ini benar-benar memiliki track record yang baik,” tutur dia.
Namun sekedar diketahui, beberapa tahun terakhir Dindik Jatim merupakan langganan tetap PT Jasuindo Tiga Perkasa Sidoarjo untuk mencetak naskah soal UN dari jenjang SMP, SMA, SMK dan Ujian Sekolah (US) SD.
Ditanya terkait mekanisme UN, Harun enggan berkomentar banyak. Termasuk perubahan teknis penilaian dan kepastian UN sebagai penentu kelulusan atau hanya pemetaan. “Kita tidak berani bicara dulu sebelum ada petunjuk teknis yang jelas. Jadi harus ada hitam di atas putih,” kata dia.
Kabid Dikmenjur Dindik Jatim Hudiono menambahkan, selain disibukkan dengan UN manual, di jenjang SMK kini juga tengah menyiapkan pelaksanaan UN online untuk pertama kalinya pada 2015 mendatang. Salah satu daerah di Jatim yang menjadi percontohan ialah Surabaya. Saat ini, seluruh perangkat telah mendapatkan pin untuk dapat dioperasionalkan sebagai user UN online.
“Pada prinsipnya kita sudah siap untuk UN online,” kata Hudiono.
Hudiono memastikan, UN online tetap hanya akan dilakukan di Surabaya. Meski sejumlah informasi mengabarkan akan dilaksanakan di beberapa daerah di Jatim. Namun hingga saat ini informasi tersebut belum ada petunjuk resmi dari pemerintah pusat. Sehingga fokus persiapan masih dilakukan untuk Surabaya.
“Seaindanya kalau mau dilakukan di Jatim secara menyeluruh kita sudah siap. Khususnya untuk 237 SMK negeri di Jatim,” kata dia.
Sementara untuk persiapan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket A, B dan C hingga saat ini masih tak jelas nasibnya. Kabid Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Dindik Jatim Nasor mengaku baru akan melakukan pendataan peserta pada pertenghan bulan ini. Sebab, aplikasi pendataan Daftar Nominasi Sementara (DNS) hingga kini belum diterima provinsi. Padahal pendataan DNS UN formal jauh-jauh hari telah dilakukan.
“Memang belum dapat aplikasinya. Tapi kita sudah mendapat arahan dari pusat untuk menggunakan aplikasi pendataan tahun lalu,” kata Nasor. Nasor yakin, meski terjadi keterlambatan, pendataan akan segera diselesaikan. Sebab di kabupaten/ kota data peserta UNPK sudah mulai diverifikasi.
Sedangkan terkait pelaksanaan UNPK yang hanya dilakukan sekali dalam setahun pada 2015 mendatang, Nasor belum dapat memastikan mekanismenya. Sebab, jika hanya dilakukan sekali akan terjadi masalah bagi peserta UN yang mengalami gagal formal. Sebab, penetapan Daftar Nominasi Tetap (DNT) telah dilakukan jauh hari sebelum UN formal berlangsung.
“Jadi yang gagal formal tidak akan masuk DNT ujian paket. Karena itu kita masih menunggu petunjuk yang lebih jelas dari pusat,” pungkas Nasor. [tam]

Tags: