Provokasi dan Adu Domba, Musuh Besar Persatuan

?????????

Oleh:
Naila Aulia
Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Indonesia, negeri yang banyak dilirik oleh mata dunia, karena keelokannya. Sumber daya almnya tersebar di segala penjuru, baik di daratan maupun di lautan. Keelokan inilah yang ternyata menjadi awal petaka kerusuhan di bumi pertiwi di zaman kolonial. Keelokan ini membuat para penjajah haus akan Indonesia, mereka berlomba-lomba untuk menjajah negeri ini demi mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya. Dengan sekuat tenaga rakyat melawan dengan berbagai macam cara, berdarah-darah, berpeluh-peluh, semua demi kemerdekaan Indonesia. Akhirnya peruangan tersebut tidak sia-sia, di penghujung tahun 1945, tepatnya 17 Agustus 1945 negeri ini berhasil merebut kemerdekaannya.

Pencapaian ini membutuhkan perjuangan dan waktu yang tidak sedikit. Persatuan rakyatlah yang menjadi kekuatan besar meraih kemerdekaan. Indonesia yang awalnya terdiri dari berbagai kerajaan kecil yang tersebar di seluruh wilayah nusantara, lebih memilih untuk melepaskan egonya untuk mempertahankan kerajaan-kerajaan itu. Segala perbedaan dari hal budaya, agama dan lain sebagainya luruh seketika menjadi satu dalam naungan persatuan. Mereka lebih memilih bersatu padu mengusir para penjajah demi meraih merdeka, suatu hal yang sudah lama dicita-citakan oleh rakyat Indonesia.

Prosesnya yang jauh dari kata instan memang sudah sepatutnya menjadi kebanggaan tersendiri bagi rakyat Indonesia. Negara Indonesia sangat besar dan luas sehingga sangat sulit untuk mengaturnya apabila tidak ada persatuan. Maka dari itu, sebuah persatuan sangat penting di dalam negara agar terwujud kesatuan dan persamaan. Persatuan sangat penting bagi sebuah negara yang ingin hidup sejahtera. Persatuan juga akan mewujudkan kerja sama yang baik dengan negara lain. Betapa pentingnya arti sebuah persatuan bagi negeri ini sehingga banyak pihak diluar sana yang mencoba memecahbelahnya guna kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu.

Penjajahan dengan Wajah Baru

Indonesia memang telah lama merdeka, namun bukan berarti penjajahan atas negeri ini berhenti begitu saja. Seperti halnya makhlukhidup yang terus menerus berevolusi dari masa ke masa, maka begitupula dengan penjajahan. Bentuk penjajahan di era nenek moyang dengan penjajjahan di era digital seperti ini tentunya turut berevolusi. Jika dulu pedang dan segala jenis benda tumpullah yang banyak mengusik negeri, maka sekarang penjajah mengusik negeri ini dengan senjata yang lebih kuat lagi. Bukan pedang bukan pistol, melainkan dengan cara merusak pola pikir masyarakat melalui provokasi dan adu domba.

Penjajah memang telah pergi, senjata perang bahkan sudah lama tak terjamah, namun bukan berarti persatuan negeri ini aman tentram begitu saja. Serangan yang dihadapi oleh negeri ini memang bukan soal fisik, bukan dengan pedang, namun dengan taktik yang dikemas lebih apik dan rapi. Adu domba dan provokasi menjadi jalan tempuh yang cukup mumpuni dalam memecah belah persatuan. Terlihat dari banyaknya huru-hara negeri ini yang marak bertebaran belakangan ini. Meskipun persatuan perlu dijunjung tinggi, namun kita tidak bsa serta merta menutup mata dari adanya perbedaan dalam negeri ini. Bhineka tunggal ika hendaknya selalu kita camkan dalam sanubari. Perbedaan harusnya bukan menjadi hal tabu bagi negeri ini, karena nantinya bisa dijadikan alat pemecahnelah persatuan.

Majunya media komunikasi juga kerap kali disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk melancarkan aksi provokasi dan adu domba ini. Betapa mudahnya sebuah berita tersebar ke seluruh lapisan masyarakat hanya dengan bantuan media, dan naasnya masyarakat dengan mudah menerima kabar-kabar tersebut tanpa memilahnya ulang. Mereka tidak berpikir terlebih dahulu benar salahnya informasi yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu, banyak pihak diluaran sana yang menjadikan media sebagai sasaran empuk penyebaran provokasi.

Kewajiban menjaga persatuan Indonesia merupakan tugas utama seluruh rakyat Indonesia. Mengingat banyak seakli kerusuhan yang terjadi di Indonesia dewasa ini, bahkan sebagian darinya belum diketahui siapakah dalang di balik kerusahan tersebut. Maka, tidak menutup kemungkinna bahwa kerusuhan-kerusuhan tersebut memang segaja disetting demi memecahbelah persatuan NKRI.

————— *** —————

Tags: