Proyek Besar Terancam Mangkrak

Proyek Besar Terancam MangkrakGresik, Bhirawa
Banyak mega proyek di Kab Gresik terancam mangkrak. Hal ini bakal terjadi jika Bupati Gresik Sambari Halim Radianto yang akan maju lagi dalam bursa Pilbup (Pemilihan Bupati) pada Desember 2015 mendatang gagal terpilih. Sebab, sudah menjadi tradisi selama ini, bupati yang terpilih enggan untuk  meneruskan proyek bupati sebelumnya.
Diantara proyek itu Bendung Gerak Sembayat (BGS), Stadion Lengis, Pelabuhan Internasional Kalimireng di Kec Manyar dan sejumlah mega proyek lainnya. Maka sebelum lengser dari jabatannya, Sambari Halim memerintahkan masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk mengebut proyek-proyek yang menjadi tanggung jawabnya agar selesai sebelum 2015. Kalau tidak, maka proyek – proyek itu akan terancam mangkrak jika Sambari Halim gagal merebut kursi Bupati Gresik kali kedua.
DPU (Dinas Pekerjaan Umum)  misalnya, di tahun akhir 2015 masa pengabdian Bupati Sambari Halim tengah mengebut pengerjaan proyek besar yang menelan dana hingga ratusan miliar itu. ”Kami memang mengebut agar proyek stadion tuntas, sehingga sudah bisa dipakai sebelum bupati lengser  per 27 September 2015, mendatang,” kata Bambang Isdianto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) belum lama ini.
Menurut  Bambang Isdianto, pasca adanya rencana  Pilbup digelar serentak Bulan Desember dan enam bulan sebelum pelaksanaan Pilbup, bupati harus menanggalkan jabatan untuk mengambil cuti, bupati meminta agar proyek stadion bulan Februari 2015 harus dituntaskan dan stadion sudah bisa digunakan untuk bermain bola.
Namun, kala itu, lanjut Bambang, DPU tak bisa mengiyakan permintaan bupati. Sebab, sangat mustahil proyek stadion itu bisa dituntaskan Bulan Februari. Sebab, berdasarkan skedul proyek itu baru bisa tuntas paling lambat Bulan Februari  2015, tepatnya Bupati sebelum lengser pada 27 September  2015.  ”Ketika itu, ya saya bisa memastikan minimal Bulan Juni stadion itu bisa dilaunching,” tuturnya.
Selain itu, tambah Bambang, proyek besar yang jadi  tanggungjawabnya adalah, proyek pembangunan Gedung WEP (Wahana Expresi Poesponegoro) tahap II. Proyek itu juga harus tuntas sebelum bupati lengser. ”Kami bisa pastikan WEP tahap II juga tak lama lagi akan rampung,” janjinya.
Sebagai Kepala DPU, Bambang juga mengkhawatirkan kalau proyek-proyek yang menjadi kebanggaan Bupati itu tak bisa rampung dikerjakan hingga akhir jabatan. Sehingga, proyek itu dikhawatirkan tak bisa tuntas.
Selain di DPU, masih ada beberapa proyek besar yang belum tuntas dikerjakan. Diantaranya, proyek pembangunan Gedung Ponek RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Ibnu Sina yang menelan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Rp90 miliar lebih. Kemudian, proyek BGS (Bendung Gerak Sembayat) di Desa Sidomukti Kec Bungah yang menelan dana sekitar Rp1,6 triliun dari dana patungan APBD Gresik, APBD Propinsi dan APBN. Kemudian, proyek pelabuhan internasional yang terbentang  di wilayah Kec Manyar, Bungah dan Sidayu yang diestimasikan menelan dana investasi sebesar Rp6 triliun lebih. [eri]

Rate this article!
Tags: