Proyek Box Culvert lambat, Dewan Khawatirkan Musim Hujan

27-foto proyek box culvert Kenjeran (2)DPRD Surabaya,Bhirawa
Lambatnya kinerja para rekanan Pemkot Surabaya dalam mengerjakan pemasangan box culvert, membuat komisi C DPRD Surabaya geram. Pasalnya hingga musim hujan tiba, proyek tersebut belum juga tuntas. Dengan kondisi ini, maka banjir masih akan menghantui warga.
Hasil inspeksi mendadak(Sidak) dibeberapa titik dikawasan Surabaya seperti lokasi Proyek pendestrian di jalan protokol Raya Gubeng, yang dikerjakan oleh PT Cahaya Indah Madya Pratama selama 3 bulan, hingga sekarang belum kelar. Proyek sepanjang jalan 400 m. Kalau dilihat dari jumlah tenaga lapangan, maka sangat tidak mungkin proyek kelar pada tgl 06 Dessember 2014.
” Saya melihat tidak mungkin akan tuntas di kerjakan 30 orang, siang 20 orang dan malam hari 10 orang, dengan melihat kondisi pekerjaan yang masih berapa persen serta para rekanan tidak memperhatikan DED-nya,” kata Vinsensius Awey, kemarin.
Lebih lanjut politikus Partai Nasdem ini menuturkan ada beberapa titik kerjaan yang belum tuntas seperti Jln Raya Gubeng, depan Hotel Santika – Nur Pasific Family Karaoke dan Jln Genteng Besar mulai dari ujung jalan dekat Hotel Pavilion – Pasar Genteng Baru Surabaya – pertigaan Hotel Weta.
Selain belum tuntas Bahan proyek pedestrian menggunakan granit merek Casello Granito untuk sepanjang 400 m. Ditemukan minimnya perhatian kontraktor terhadap hak pengguna jalan, seperti halnya ditemukan ada 8 – 10 lubang bak kontrol dengan ukuran 1 x 1 x 1,5 m yang tidak ditutupin oleh Grill ManHole. Ada beberapa lubang bak kontrol yg hanya beralaskan potongan kayu kecil yang tidak tertutup rapat,
“Parahnya lagi ada juga ditutup dari ban bekas. Ini sangat membahayakan para pejalan kaki yang melintasi area itu. Belum lagi sepanjang jalan proyek tersebut tidak ada Separator (pagar pemisah antara ruas jalan kendaraan dgn lokasi pengerjaan proyek pedestrian tsb). Itu dikawasan Jln Raya Gubeng,” tegasnya.
Sedangkan di jalan Genteng Besar yang dikerjakan kontraktor yang sama dengan pengerjaan proyek pedestrian jln Raya Gubeng yakni PT CIMP. Ditemukan hampir disemua titik lokasi pengerjaan pedestrian, saluran drainase, box culvert, pavingisasi masih banyak ditemukan tidak adanya penerapan SOP yang benar, salah satunya yg membahayakan adalah tidak adanya pagar pengaman (separator), pagar pemisah antara ruas jalan yang digunakan pengendara dengan lokasi pengerjaan.
“Banyaknya lubang-lubang bak kontrol yang tidak ditutup sementara oleh penutup yang sesuai standart. Hal ini sangat merugikan Pemkot surabaya selain tidak tepat waktu proyek ini juga tidak sesuai dengan desain yang dikeluarkan sehingga kwalitasnya tidak layak,” pungkasnya. [gat]

Tags: