Proyek Normalisasi Kali Sadar Berdampak Plengsengan Ambrol

Kondisi plengsengan yang jebol di kawasan Meri, Kota Mojokerto mendapat atensi aparat setempat. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Proyek normalisasi Kali Sadar senilai Rp350 miliar milik BBWS Brantas menelan korban infrastruktur lokal. Plengsengan sungai yang baru saja menjalani pengerukan mengalami ambrol di area Meri-Tropodo, Kec Kranggan, Kota Mojokerto.
Plengsengan sebelah selatan yang berbatasan langsung dengan dinding pabrik sepatu PT Inti Dragon kota Mojokerto, tergerus dan jebol. Tatanan cor batu kali yang dijadikan plengsengan untuk tanggul kali mengalami ambrol cukup besar.
Panjang plengsengan yang ambrol mencapau 5 meter lebih. Dengan ketinggian dari aliran sungai mencapai 4 meter. Kondisi ambrolnya tanggul plengsengan itu baru diketahui setelah rombongan Pol PP Kota dengan Polres Mojokerto menggelar operasi cipta kondisi.
”Awalnya ada laporan warga lalu kita cek ke lokasi ternyata betul ada plengsengan yang berbatasan langsung dengan pabrik Dragon ambrol,” ungkap Hatta Amrulloh, Kasubag Kesekretariatan Pol PP usai Sidak.
Ambrolnya plengsengan itu, perlu diantisipasi lebih lanjut. Karena, kondisi ambrolnya tanggul praktis berpotensi melebar. Apalagi jika kondisi tanggul kian parah apabila tergerus aliran sungai ketika hujan deras turun.
”Sebelum kian parah perlu kami deteksi dini. Langkah selanjutnya kamu laporkan baik ke BBWS maupun wali kota,” terangnya.
Satpol PP telah menggali keterangan kepada petugas BBWS di lokasi. Lantaran Program Normalisasi Kali Sadar dimulai pada titik itu yakni kawasan Meri-Tropodo Kec Kranggan. Di lokasi, aktivitas pengerukan terus dilakukan unit alat berat ekskavator. Meski ada kejadian itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat tak panik. Namun juga tetap waspada. Karena, disaat pengerjaan proyek tersebut biasanya dijadikan tontonan masyarakat.
”Kami menghimbau masyarakat membantu kelancaran. Sedang untuk kejadian ambrolnya tanggul itu harapannya ada penanganan lebih lanjut,” tambahnya.
Akivitas pengerukan itu fokus berlangsung di area tersebut. Sejak kemarin, aktivitas normalisasi ditambah pengangkutan sedimen hasil pengerukan yang sebelumnya hanya mangkrak di tanggul sisi utara sungai. ”Sedimen diangkut dengan tujuh truk ke spoilbank di Gunung Gedangan. Sehari dua kali rit,” sebut operator ekskavator di lokasi.
Program Normalisasi Kali Sadar masuk dalam proyek pengendalian banjir Kali Sadar besutan Kementerian Pekerjaan Umum RI yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Surabaya. Proyek normalisasi diawali di Kali Sadar area Kota Mojokerto sepanjang 9,7 kilometer. Yakni dengan pengerukan sedimen di area hulu, pelebaran avour Meri, sampai pendirian rumah pompa. [kar]

Tags: