Proyek Pamsimas Didemo Warga Desa Ngumpul Kabupaten Nganjuk

Warga tiga dusun di Desa Ngumpul Kecamatan Bagor melakukan aksi menolak proyek Pamsimas.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Ratusan massa Dusun Santren, Dusun Kebon Timun dan Dusun Bulung Desa Ngumpul Kecamatan Bagor melakukan protes menolak penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas). Proyek tersebut diduga menyimpang, selain itu warga takut debit air di rumah mereka akan menyusut karena proyek tersebut.
Massa yang sebagian besar dari kalangan emak-emak ini melakukan orasi di depan camat Bagor , Suwandi SIP MM dan Kepala Desa Ngumpul ,Drs. Moh. Ali Maksum. Dalam orasinya, massa meminta proyek dihentikan karena masyarakat masih kecukupan air.
Warga khawatir, proyek Pamsimas tersebut menyedot debit air sumur warga hingga mengakibatkan kekeringan. Massa menuntut penutupan proyek pamsimas di desanya, karena proyek dengan dana APBN dan dana desa senilai Rp 372 juta itu dinilai akal akalan pihak desa guna mencari keuntungan pribadi.
Menurut Musta,in Aziz, koordinator aksi, pembangunan Pamsimas dinilai keputusan sepihak kepala desa dan sebagian warga tidak diajak komunikasi. “Warga resah jika proyek Pamsimas tetap dibangun akan menyedot debit air sumur warga, sehingga warga kekurangan air. Itu alasan kami menolak pembangunan karena kami tidak kekurangan air dan tidak butuh dibangun Pasimas,” ujar Musta’in.
Saat itu juga perwakilan massa melakukan dialog dengan kepala desa dan camat dan pendamping Pasimas. Menurut Mohamad Ali Maksum, kades setempat, pihaknya mengakui tidak semua tokoh masyarakat yang diajak koordinasi, hal itu didasarkan pada petunjuk dari penyelenggara Pamsimas.
Selain itu Kades juga menyampaikan, bahwa masyarakat dipersilahkan menyampaikan aspirasinya, namun dalam penyampaian aksi harus sesuai dengan prosedur atau aturan yang berlaku.
“Kami menerima aspirasi dari masyarakat semua, nantinya akan ada tim tersendiri dari Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Nganjuk yang akan menyampaikan penjelasnnya,” terang Ali Maksum.
Dari hasil koordinasi antara pihak pemerintah desa dengan perwakilan pendemo, pihak desa menyepakati pembangunan Pamsimas dihentikan sementara, sambil dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan dinas terkait.
Mila salah satu tenaga pendamping tim Pasimas Kabupaten Nganjuk mengatakan yang pada intinya aspirasi dari warga ditampung. Dijelaskan pula bahwa proses pembangunan proyek Pasimas dilakukan di seluruh Kabupaten Nganjuk sejak tahun 2014.
Pada prinsipnya, proyek Pamsimas hadir dari rakyat untuk rakyat dan pasimas tidak ada pengambilan untung sama sekali, pasimas sebelum membangun di desa-desa telah dilaksanakan penilaian dari geografi dan hasilnya tidak akan menyedot air warga sekitar lainnya.
“Pasimas hadir tidak hanya di Desa Ngumpul saja. Proyektersebut sudah banyak kami bangun, apabila warga menginginkan pembangunan ini ditutup maka kami akan merevisi dan yang jelas harus melalui proses, intinya kami akan segera menindak lanjutinya,” ujar Mila.(ris)

Tags: