Proyek Pipa Gas Dihentikan Warga Sembayat Gresik

Warga Sembayat melakukan unjuk rasa kemarin. [kerin ikanto/bhirawa]

Warga Sembayat melakukan unjuk rasa kemarin. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Puluhan warga  Desa Sembayat, Kec Manyar, menghentikan proyek penanaman pipa gas milik PGN (Perusahaan Gas Negara) sepanjang Jalur Pantai Utara (Pantura) Gresik. Warga menghentikan alat berat yang sedang menggali lahan untuk penanaman pipa gas, Senin (22/8) kemarin.
Menurut Abdul Muthalib (65), warga Dusun Tanggok, Desa Sembayat, Kec Manyar, warga menolak proyek pipa gas karena banyak rumah warga yang rusak tetapi tak pernah diberi ganti rugi. Tidak hanya itu, warga juga merasa dipingpong. Sebab, selama ini tidak pernah ada sosialisasi dengan warga. Sehingga warga sepakat menghentikan proyek pipa gas itu.
Warga menduduki alat berat dengan memasang spanduk dan naik di atas alat berat dengan membentangkan poster serta berorasi. ”Selama ini sosialisasi hanya di balai desa. Tapi masyarakat yang terdampak langsung tidak diberi sosialisasi,” kata Ali Muhtar (35), warga Desa Sembayat.
Sejumlah poster masih menempel di alat barat bertuliskan ‘PGN Pembawa Bencana, Usir PGN dari Desa ku dan Stop !!! Hentikan Penanaman Pipa Gas’. ”Kita hanya menyampaikan hak perpendapat bahwa pemasangan pipa gas itu secara jangka panjang membahayakan keamanan masyarakat. Maka warga yang terdampak meminta proyek ini dihentikan,” kata Mohamad Junaidi, Koordinator LSM Forum Kerja Ekonomi Mandiri Sembayat (Forkem’)
Warga menilai proyek penanaman pipa gas itu banyak mencelakakan pengguna jalan. Sebab selama proyek berjalan sedikitnya ada 17 warga mengalami kecelakaan. ”Dua orang lebih meninggal dunia akibat terpeleset di jalan dekat proyek penanaman pipa. Sebab lumpur penanaman pipa tumpah ke jalan raya. Pengguna jalan khususnya roda dua banyak yang jatuh,” kata Abdul Muthalib.
Warga Desa Sembayat, Kec Manyar itu akhirnya membubarkan diri dengan membawa spanduk dan poster. Sementara di tempat penyegelan alat berat dijaga ketat aparat TNI dan Polisi. ”Sudah ada sosialisasi. Semua warga diundang. Biasa, warga yang diundang itu ada yang datang dan tidak. Sekarang mulai protes. Mengenai kompensasi, kita sampaikan ke kontraktor atau yang menangani,” kata Saudji, Kades Sembayat, Kec Manyar, sekaligus mantan Kabag Humas Polres Gresik saat di lokasi penyegelan alat berat. [eri]

Tags: