Proyek Poros Desa Rp 3,5 M Terus Disorot

Kondisi proyek jalan poros Desa Asem Nunggal Kecamatan Jregik, Desa Disanah Kecamatan Sreseh Sampang. [nurkholis/bhirawa]

Kondisi proyek jalan poros Desa Asem Nunggal Kecamatan Jregik, Desa Disanah Kecamatan Sreseh Sampang. [nurkholis/bhirawa]

Sampang, Bhirawa
Buruknya pekerjaan proyek jalan poros yang menghubungkan dua Desa yakni Desa Asam Nonggal Desa Disanah, terus mendapatkan sorotan dari sejumlah kalangan. Pasalnya proyek jalan poros Desa yang menelan biaya Rp 3.552.400.000 APBD Sampang TA 2014, sejak awal sudah banyak yang ambruk, bahkan saat ini kondisinya masih memperihatinkan.
Muqoddas ketua I Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sampang, sangat kecewa dengan pelaksanaan proyek yang amburadul tersebut. Menurut dia, hal ini merupakan komitman pihaknya selaku mahasiswa untuk terus melakukan pengawasan terhadap pembangunan di Kabupaten Sampang. “Terlebih lagi, dua desa yang dibangun jalan poros tersebut, sejak dahulu kala merupakan dua Desa yang terisolasi karena secara geografis dikelilingi tambak,” kata dia, Kamis (12/3).
“Namun sayang, harapan warga dua Desa tersebut memiliki akses jalan yang nyaman, ternyata tidak seperti yang diimpikan, baru saja dibangun selesai Desember 2014 sudah banyak jalan yang ambruk dan ditopang dengan sebatang bambu, apa ini bagian dari perencanaan dari PU Bina Marga selaku leading sektor pengguna anggaran,” tegasnya.
Masih dikatakan Muqoddas, beberapa waktu lalu, pihaknya sudah melakukan aksi turun jalan dan ke kantor PU Bina Marga Kabupaten Sampang untuk mempertanggungjawabkan, bahkan jangan sampai segan-segan untuk langsung menegur keras pihak rekanan pelaksana, tetapi jawaban dari PU Bina Marga sangat formalitas dengan dalih masih ada sisa 3 bulan masa pemeliharaan.
“Kami akan terus meneriakkan buruknya proyek jalan poros Desa tersebut hingga benar-benar proyek tersebut segera diselesaikan sesuai juknis yang ada, jangan sampai harapan masyarakat Desa ditukar dengan keuntungan pribadi oknum tertentu, yang hendak memanfaatkan besarnya anggaran, selain itu, kami berharap penegak hukum juga bisa melakukan penyelidikan terhadap pembangunan proyek jalan poros Desa tersebut,” harap dia.
Sementara Moh Zis kepala PU Bina Marga Sampang beberapa waktu lalu saat menemui pendemo terkait pembangunan jalan poros Desa. Ia mengakui bahwa kerusakan pembangunan proyek jalan poros desa tersebut,  masih menjadi tanggung jawabnya. Oleh sebab itu, sisa 3 bulan masa pemeliharaan kedepan ini akan digunakan secara maksimak mungkin. [lis]

Tags: