Proyek RPU Krian Sidoarjo Perlu Diawasi Serius

Sidak RPH.

Sidoarjo, Bhirawa
Keberadaan bangunan RPU (Rumah Potong Unggas) Krian, terbengkalai selama satu tahun. Tragisnya belum difungsikan hampir seluruh dinding mengalami keretakan. Terparah dinding atas bagian depan yang retak cukup dalam.
Selain bangunan utama RPU, ternyata batu pavingnya yang baru dipasang Bulan April ini diragukan kualitasnya. Kondisi ini diketahui saat anggota Fraksi Golkar DPRD Sidoarjo, M Nizar, melakukan Sidak. Ia menyayangkan Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Sidoarjo, yang tidak selektif memilih rekanan. Untuk paving ini memilih rekanan dengan pola penunjukkan langsung (tanpa lelang). Seharusnya mencari rekanan yang bener. ”Jangan asal saja memilih rekanan,” sorotnya.
Dia melihat sendiri, saat pemasangan paving itu banyak ujung batu paving yang remuk tetapi dipaksakan tetap dipasang. Untuk mengukur kekuatan paving, coba dijatuhkan batu paving dengan ketinggian 1 meter, terbelah jadi dua.
Pemasangan juga tidak siku. Bila dilihat lurus, mudah dilihat batu pengunci paving tidak lurus. memperhatikan kualitas begini, ia yakin usia paving ini tidak tahan lama. Bisa bertahan satu tahun saja sudah bagus.
Nizar yang berasal dari dapil Krian, Balongbendo, Tarik, Prambon akan mengalami serius seluruh pekerjaan proyek yang dibeayai APBD Sidoarjo. ”Tidak peduli itu milik siapa, kalau tidak beres saya minta dibongkar,” tegasnya.
Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian sebenarnya bukan tidak tahu, tetapi dipertanyakan kenapa tidak diawasi dengan benar. Spesifikasi (spek) paving itu ada standarisasi untuk proyek pemerintah, dilihat saja apakah spek paving yang di RPU Krian itu sudah sesuai atau tidak.
Nizar membawa satu contoh batu paving. ”Bila perlu akan saya lab sendiri ke ITS atau Univ Petra,” paparnya.
Bahkan untung bangunan RPU yang belum difungsikan juga sama jeleknya dengan proyek paving. Ia menengok dinding bagian atas yang retak. ”Masak bangunan belum difungsikan sudah retak-retak,” katanya.
Proyek ini menelan biaya yang tidak kecil, seharusnya diimbangi dengan kualitas yang baik. Proyek ini diawasi oleh konsultan pengawas, juga pengawas dinas. Kalau kedua pengawas ini bekerja baik, tidak mungkin sampai kebobolan.
Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian, Sudibyo, ditemui di ruang kerjanya mengaku bahwa bangunan RPU memang belum difungsikan. ”Saya masih melakukan trial,” ungkapnya. Untuk pekerjaan paving RPU itu urusan bidang lain di kantor ini. [hds]

Tags: