Proyek Tangkis Sungai Ketah Situbondo Ambrol

6-FOTO KAKI awi-tangkis ambrolSitubondo, Bhirawa
Ini perhatian serius bagi setiap rekanan agar selalu memperhatikan kualitas bestek proyek jika tidak ingin menemui masalah dikemudian hari. Setidaknya itu menimpa bagi pekerjaan sebuah proyek tangkis sungai di Dusun Janti, Desa Ketah, Kecamatan Suboh, Situbondo yang mulai dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, proyek yang bernilai ratusan juta rupiah itu ditemukan sudah ambrol. Padahal proyek tersebut baru berusia dua bulan setelah selesai dikerjakan salah satu rekanan.
Informasi Bhirawa menyebutkan, proyek tangkis sungai yang terbuat dari kawat beronjong itu dikerjakan oleh salah satu rekanan di Kota Santri. Terungkap pula, proyek tangkis sungai sepanjang 50 meter itu menghabiskan dana sebesar 117 juta rupiah.
Diungkapkan, pembangunan proyek tangkis ini dilakukan, karena khawatir tanah di bantaran amblas tergerus aliran sungai Deluwang. “Warga mempertanyakan, kenapa ini belum terjadi banjir, poyek tangkis tersebut sudah amblas duluan,” ujar salah satu warga kemarin.
Warga yang berada di sekitar lokasi  proyek, kata dia, belakangan ini mengaku kian resah. Ini karena amblasnya proyek tangkis tersebut sangat mengancam keamanan rumah warga berada dibantaran sungai tersebut. “Jika ini tidak diperbaiki, kami bersama warga yang lain sangat kawatir akan terjadi sesuatu bagi kenyamanan warga. Untuk itu kami berharap segera diperbaiki,” ujar Madi.
Menurut Madi, salah seorang warga, proyek tangkis tersebut baru selesai dikerjakan sekitar akhir 2014 lalu. Namun belum sempat warga menikmati proyek tersebut sudah lebih dulu poyeknya amblas. Madi menambahkan, sebenarnya tanah bantaran sungai yang tergerus mencapai 400 meter. Namun ternyata yang dibangun berupa tangkis yang terbuat dari kawat sepanjang 50 meter.
“Karena proyek ini masih dalam tahap pemeliharaan rekanan, maka warga berharap proyek tangkis yang amblas tersebut segera diperbaiki kembali. Ini bertujuan untu keselamatan warga yang menggunakan fasilitas tersebut,” pungkas Madi.
Sementara itu ditempat terpisah, proyek gorong-gorong juga dikeluhkan warga. Pasalnya, proyek yang menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah itu, menyebabkan jalan paving amblas. Saat ini jalan sepanjang 200 meter di Dusun Pandangsari, Desa Pasirputih, Kecamatan Bungatan itu  tak bisa dilalui kendaraan roda empat karena sebagian sudah amblas.
Para pengendara sepeda motor juga mengaku khawatir melewati jalanan tersebut, setelah sebelumnya sejumlah pengendara terperosok. Selain menimbulkan kerusakan, proyek gorong-gorong senilai 150 juta rupiah itu, juga tak dapat menyelesaikan ancaman banjir musiman di daerah tersebut.
Proyek gorong-gorong itu teryata berasal dari dana hibah salah satu Partai Politik. Proyek tersebut baru selesai dikerjakan akhir 2014 lalu. Proyek gorong-gorong ini dibangun di bawah jalan paving. Pihak rekanan membongkar jalan paving yang di bangun dua tahun sebelumnya. Saat proses pelaksanaan berlangsung proyek ini konon sempat dihentikan Pokmas Desa Pasir Putih. [awi]

Keterangan Foto : Tampak tangkis sungai sepanjang 50 meter ambrol. Tangkis yang terletak di Dusun Janti, Desa Ketah, Kecamatan Suboh, dikeluhkan warga. [sawawi/bhirawa].

Tags: