PSBB 2 Ditemukan 345 Kasus, PSBB 3 Sidoarjo Diterapkan

drg Syaf Satriawarman. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Pemkab Sidoarjo akan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB yang ke-3, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, drg Syaf Satriawarman, menegaskan tim gugus tugas Covid -19 Kab Sidoarjo kembali menerapkan PSBB karena jumlah warga Sidoarjo yang terkonfirmasi positip Covid-19 semakin banyak jumlahnya.
“PSBB 3 di Kabupaten Sidoarjo akan dimulai pada 27 Mei sampai 8 Juni,” terang drg Syaf, usai mengikuti rapat pembahasan PSBB 3 di Pendopo Delta Wibawa, Selasa ( 26/5) kemarin.
Dikatakannya selama PSBB 2, yang berakhir sampai 25 Mei kemarin, tercatat ada peningkatan kasus sebanyak 345 kasus atau 300 % dibanding PSBB 1. Saat ini warga Sidoarjo yang terkonfirmasi positip Covid-19 ada 533 orang.
“PSBB 3 kita terapkan, karena ada Peningkatan kasus positip di PSBB 2 sebanyak 345 kasus atau 300 % dibanding PSBB 1 lalu,” katanya.
Mantan Wadir RSUD Sidoarjo itu menerangkan, alur penyebaran kasus Covid-19 di Kab Sidoarjo sangat cepat dan luas. Seperti
penularan di wilayah Kec Waru, Kec Taman dan Kec Sidoarjo.
Sehingga saat ini tinggal 1 Kec di Kab Sidoarjo yang masuk dalam zona kuning. Yaitu Kec Jabon. Disana belum ada terkonfirmasi positip Covid 19. Hanya 27 orang dalam pemantauan (ODP) dan 4 pasien dalam pengawasan (PDP).
17 Kec Lainnya sudah masuk zona merah, sebab wilayahnya sudah ada terconfirmasi positip Covid-19.
Sementara itu, menurut Ketua Harian Tim Gugus Tugas Covid -19 Kab Sidoarjo, Drs Ahmad Zaini MM, yang menjadi hal baru pada PSBB 3 di Kab Sidoarjo diantaranya adalah pemberlakuan pasar milik Pemda atau milik desa operasionalnya Ganjil-genap.
Kemudian, pembatasan moda transportasi baik barang/orang dilaksanakan oleh chek poin di desa/kel , RW/RT. Dan Pengurangan chek point di jalan raya.
Selain itu, juga ada penggeseran SDM untuk memperkuat desa/kelurahan RT/RW, memasukkan bab baru tentang kampung tangguh dalam rangka membangun kemandirian warga di tingkat RW.
Tidak kalah pentingnya, kata Zaini, juga ditetapkan kampung tangguh, yakni tangguh kesehatannya, tangguh kesejahteraannya, tangguh keamanannya dan tangguh komunikasinya / sosialisasinya.
Sementara itu, saat hari pertama masuk kerja usai libur lebaran, Di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kab Sidoarjo, pada hari pertama masuk kerja usai libur lebaran, Selasa (26/5) kemarin, semua ASN nya atau 73 ASN terpantau tertib masuk semua.
Sekretaris BPPD Kab Sidoarjo, Drs Ahadi Yusuf, mengatakan kehadiran ASN di OPD teesebut terpantau dalam absensi finger print.
”Alhamdulilah lengkap, tidak sampai ada bolos,” kata Yusuf, saat dihubungi.
Dirinya mengatakan saat masuk kerja hari pertama disana, tidak ada acara khusus halal bihalal. Karena saat ini sedang terjadi pandemi Covid-19. Sehingga disana cukup dilakukan dengan cara seperti menjaga jarak, pakai masker dan mencuci tangan. (kus)

Tags: