PSSI Sebaiknya Hentikan Wacana Lanjutkan Kompetisi

Amir Burhanudin (Sekretaris Asprov PSSI Jatim)

Surabaya, Bhirawa
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari mendatang, setelah diputuskan sesuai hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) pada 16 Desember lalu. Melalui surat Nomor 2847/PGD/677/XII-2020, PSSI juga telah menyebarkan pemberitahuan perihal kongres biasa tahun 2021 kepada anggotanya.
“Sebagaimana statuta PSSI pasal 32 ayat (2), PSSI melalui rapat Komite Eksekutif pada tanggal 16 Desember 2020 memutuskan, kongres biasa PSSI tahun 2021 akan diselenggarakan pada Hari Sabtu, 27 Februari 2021 di Jakarta,” tulis PSSI dalam surat bertanda tangan Plt Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi.
Namun, belum diketahui, apakah kongres tahunan PSSI akan berlangsung secara virtual atau tidak. Sebab, hingga saat ini pandemi Covid 19 belum terkendali, bahkan cenderung terus meningkat.
“Sehubungan dengan adanya pandemi Covid 19, PSSI masih mempertimbangkan opsi kehadiran baik secara langsung atau virtual dengan melihat situasi pandemi Covid 19, di waktu sebagaimana ditentukan pada poin satu. Keputusan terkait opsi kehadiran akan disampaikan kemudian,” tulisnya.
Dalam kongres tahunan ini sejumlah agenda bisa menjadi topik pembahasan, seperti kompetisi yang terhenti, penundaan Piala Dunia U-20, maupun penetapan sekretaris jenderal yang hingga saat ini masih dijabat Yunus Nusi sebagai pelaksana tugas.
Surat tertanggal 21 Desember 2020 ini pun menyampaikan bahwa agenda resmi Kongres Biasa PSSI 2021 akan disampaikan kepada anggota tujuh hari sebelum kegiatan berlangsung. Sebagaimana Statuta PSSI Pasal 32 ayat (3), usulan agenda Kongres Biasa PSSI dapat disampaikan secara tertulis oleh anggota PSSI selambat-lambatnya 45 hari sebelum pelaksanaan kongres biasa PSSI, yaitu tanggal 13 Januari 2021.
Menanggapi surat dari PSSI dan soal isi agenda kongres nanti, Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Amir Burhannudin berpendapat sebaiknya PSSI dan LIB berhenti untuk membicarakan lanjutan kompetisi 2020 karena sudah tidak relevan lagi, karena kompetisi itu berkenaan dengan kepentingan semua anggota (klub) dan Asprov (operator kompetisi amatir), Kompetisi tidak boleh diputuskan sepihak oleh PSSI apalagi oleh LIB, Kompetisi itu keputusan kongres.
“PSSI fokus saja pada pertanggungjawaban kegiatan di tahun 2020 termasuk kompetisi, jangan berwacana yang aneh untuk melanjutkan kompetisi. Karena kompetisi tidak hanya Liga 1 dan 2, kompetisi itu komprehensif ada Liga 3, Soeratin, kelompok umur dan sepakbola wanita, yang selama ini jadi domain Asprov,” kata Amir.
Menurut Amir, karena Asprov juga anggota PSSI dan mempunyai hak mengajukan agenda pembahasan. Maka sebaiknya tidak perlu bertele-tele membahas kelanjutan kompetisi 2020 pada bulan Februari nanti. ”Putuskan saja kompetisi Liga 1 dan 2 2020 diakhiri. Kemudian bahas yang lebih penting yaitu program kerja 2021, dan semua kompetisi di semua level, baik itu profesional, amatir, kelompok usia, dan sepakbola wanita, dan program lainnya,” pungkas Amir. [wwn]

Tags: