PT Coca-Cola Amatil Indonesia Investasikan 20 Juta US$ di Sumut

Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin dan Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz serta Menteri Ketenagakerjaan yang diwakilkan oleh Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, Haiyani Rumondang saat Peresmian lini produksi dipabrik Medan Coca-Cola Amatil Indonesia.

Surabaya, Bhirawa
Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) meluncurkan lini produksi terbaru dengan total investasi sebesar US$ 20 juta di pabrik Medan yang merupakan pabrik terbesar CCAI di Sumatera. Lini terbaru di pabrik Medan ini memiliki kapasitas untuk memproduksi 150 juta botol per tahun yang didistribusi ke seluruh wilayah Sumatera, yaitu Aceh, Kepulauan Riau, provinsi Riau, Sumatera Barat dan Jambi.
“Selama tahun 2017 kami telah menanam investasi sebesar US$ 90 juta di Indonesia, investasi tersebut merupakan wujud nyata komitmen kami untuk bertumbuh bersama Indonesia. Kami percaya bahwa meski banyak tantangan, Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan dengan peluang yang terus bertambah, kami optimistis tentang masa depan CCAI di negara yang hebat ini,” ungkap Presiden Direktur CCAI, Kadir Gunduz saat dikonfirmasi Bhirawa, Selasa (29/8) kemarin.
Kadir menambahkan di awal tahun 2017, CCAI telah meresmikan fasilitas seluas 6 hektare di Pandaan Jatim dan lini produksi Affordable Small Sparkling Packaging (ASSP) di Cikedokan, Jawa Barat. “Fasilitas di Jatim adalah dalam bentuk Mega Distribution Center keempat setelah Medan, Bekasi, dan Semarang serta Packaging Service Division (PSD) kedua setelah Bekasi,” terangnya.
Sedangkan lini ASSP di CCAI Cikedokan merupakan lini ASSP kedua di dunia yang memiliki kapasitas untuk memproduksi botol plastik berkualitas tinggi yang lebih ringan dengan glass coating.
Sementara itu sejak awal beroperasi di Indonesia pada tahun 1992, CCAI telah memiliki 39 lini produksi di 8 pabrik dan mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan untuk melayani lebih dari 720.000 pelanggan di seluruh pasar tradisional dan modern di Indonesia, sekitar 120.000 di antaranya tersebar di wilayah Sumatera.
Saat ini Sumatera Utara (Sumut), melalui CCAI pabrik Medan memasok 75 persen dari total volume produksi CCAI untuk seluruh pulau tersebut. Fasilitas yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektare ini terdiri dari 5 lini produksi yang memiliki kapasitas 114.000 botol per jam, serta Mega Distribution Centre seluas 1 hektare dengan kapasitas penyimpananmencapai 8.106 palet atau 9,7 juta botol produk.
“Komitmen yang kuat untuk terus berinvestasi di berbagai fasilitas baru juga diperkuat dengan komitmen CCAI untuk berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia. Saat ini CCAI memiliki 8 akademi pelatihan di 7 departemen dengan total 35 ribu training day ssetiap tahunnya,” jelasnya.
Hingga saat ini sebanyak 46 karyawan CCAI di pabrik Medan telah menerima sertifikasi dari CCAI Supply Chain Technical Academy (SCTA). Salah satunya adalah Mulawarman Hutasuhut, team leader line 1 yang diresmikan hari ini.
Mulawarman memulai karirnya di CCAIpada tahun 2000 sebagai line crew, sejak saat itu karirnya terus berkembang dengan dukungan berbagai program pengembangan kapabilitas yang tersedia untuk karyawan CCAI. “Kami percaya bahwa karyawan kami merupakan pondasi setiap strategi kami, fokus kami tidak hanya kepada pengembangan kemampuan teknis antar fungsi, tetapi juga kepada pengembangan kepemimpinan untuk para leader dan supervisor. Melalui program ini, kami terus-menerus membangun sebuah tim dengan karyawan yang memiliki kapabilitas tinggi yang hanya bisa ditemukan di perusahaan bottling system paling canggih di dunia,” tegasnya.
Untuk itu dalam waktu dua tahun ke depan, CCAI berencana untuk menanamkan investasi sebesar US$ 204 juta dalam rangka meningkatkan pelayanan di pasar Indonesia yang terus berkembang. Secara bersamaan CCAI akan terus memperkuat hubungan kerja sama dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah dan komunitas lokal. [riq]

Tags: