PT Debindo Mitratama dan Disperindag Gelar Batik Bordir & Asesoris Fair 2016

Batik Bordir & Aksesoris Fair 2016 diselenggarakan 11 -15 Mei 2016 di Convention Hall Grand City Surabaya.

Batik Bordir & Aksesoris Fair 2016 diselenggarakan 11 -15 Mei 2016 di Convention Hall Grand City Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Pameran batik terbesar di Indonesia Timur kembali digelar untuk ke 11 kalinya di Jatim. Batik Bordir & Aksesoris Fair 2016 diselenggarakan 11 -15 Mei 2016  di Convention Hall Grand City Surabaya  dan atas dukungan maupun kerja sama PT. Debindo Mitra Tama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim serta Dekranasda.
Digelar Secara konsisten setiap tahun, kali ini diikuti lebih dari 200 peserta. menampilkan berbagai produk , desain dan motif pilihan baik tradisional , etnik, maupun modern dari kalangan pengusaha industri dan pengrajin batik, bordir, tenun, songket, sulaman , busana tradisional, serta beragam produk fashion dan aksesoris pilihan terkini.
“Industri batik di Jatim terus tumbuh pesat. Sehingga pelaksanaan Batik Bordir dan Aksesoris Fair 2016 digelar bulan Mei nanti ditarget menghasilkan transaksi hingga Rp 6 miliar.,”ungkap Dirut PT Debindo Mitra Tama Dadan Kushendarman, saat dihubungi, Minggu (1/5).
Saat ini lanjutnya, ada 9.834 usaha kecil dan menengah (UKM) konsisten memproduksi batik. Mereka tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim dan menyerap 29.574 orang tenaga kerja.
Kabid Industri, Logam, Mesin, Tekstil, dan Aneka Disperindag Pemprov Jatim Sriyono menambahkan,, tren tumbuhnya industri batik di Jatim sudah terjadi sejak tahun 2013. “Setiap tahun pertumbuhannya rata-rata 5 sampai 7 persen,” ujarnya, Jumat (29/4/2016), ketika menjelaskan pelaksanaan Batik Bordir dan Aksesoris Fair 2016.
Menurut Sriyono, tumbuhnya industri batik di Jatim tak hanya berdampak pada bertambahnya jumlah tenaga kerja. Jumlah motif batik juga terus bertambah, dengan sebaran yang mulai merata di semua daerah. mulai Surabaya, Bangkalan, Sumenep, Gresik, Probolinggo, Pamekasan, Tuban, Malang, Pacitan, Mojokerto, Ponorogo, Banyuwangi, Madiun, Blitar, dan daerah lainnya.
Dikatakan Dadan, Event ini digelar dengan maksud dan tujuan memberi apresiasi dan kesempatan yang seluas luasnya kepada para pengusaha serta pengrajin batik dan bordir daerah untuk dapat lebih meningkatkan dan mengembangkan kreatifitas, produktifitas maupun jaringan pasar secara maksimal di pasar global sekaligus menempatkan batik sebagai warisan budaya bangsa yang harus tetap dilestarikan dan dikembangkan baik di daiam negeri maupun mancanegara.
Salah satu langkah yang ditempuh pemerintah daiam rangka peningkatan produksi dan penyerapan pasar secara optimal bagi para pengrajin / industri batik dan bordir adalah membangun “image” dan apresiasi serta kerangka promosi yang regular dan kontinyu terhadap perkembangan,industri batik nasional sebagai warisan budaya bangsa.
Acara yang akan digelar  pada 11 -15 Mei 2016  di Convention Hall Grand City Surabaya ini   didukung oleh Yayasan Batik Indonesia,  Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia Jatim (ASPERAPI ) , Kamar Dagang dan Industri Jatim ( KADIN ) ,  Asosiasi Perajin Batik Jatim ( APBJ )  Persatuan Pengusaha Bordir Jatim ( PERSADIR ) , Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia Jatim (APPMI). [ma]

Tags: