PT Dharma Lautan Utama Siapkan Waktu Dua Bulan Hadapi Lebaran

Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama, Erwin H Poedjono. [m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Untik menghadapi lebaran Idul Fitri 1439 H tahun ini, ternyata PT.Dharma Lautan Utama (DLU) sangat siap jauh sebelumnya, menyangkut berbagai hal mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM), dan yang tidak kalah pentingnya adalah menyangkut peralatan terkait untuk keselamatan para penumpang terutama, dan para awak kapal yang akan membawa mereka para penumpang sampai ke tempat tujuan dengan selamat.
Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama, Erwin H Poedjono saat ditemui disela sela acara buka bersama para awak media Sabtu (9/6) menjelaskan, persiapan selama dua bulan yakni sejak April lalu itu sangat penting mengingat yang akan diangkut adalah jiwa Imanusia selain barang barang bawaannya yang memerlukan teknis khusus agar acara lebaran mereka bisa berjalan aman dan nyaman selama dalam perjalanan sampai ke tempat tujuan.
Untuk perlengkapan pengamanan PT.DLU menyatakan sangat siap 100 persen, dalam hal ini menyangkut berbagai hal sehingga para penumpang kapal kapal armada milik DLU yang sudah dipersiapkan sebanyak 40
tidak perlu khawatir,
armada kapal terdiri dari 25 kapal untuk lintas penyeberangan, 15 unit untuk lintas panjang dan 2 kapal untuk jalur perintis.
bahkan PT.DLU telah menambahkan hingga 30% dibanding kondisi normal.
” Rute yang jadi prioritas adalah jalur penyeberangan Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai- Lembar,”ungkap Erwin
Erwin juga menyatakan keoptimisannya bahwa jumlah penumpang kapal laut untuk lebaran Idul Fitri 1439 H tahun ini akan mengalami kenaikan tipis hanya 5% saja.
Hal ini bisa dimakluminya. Pertama, karena perekonomian saat ini mengalami kelesuan, kemudian banyaknya pekerja asing juga ikut mendorong penurunan jumlah pemudik.
Seraya Erwin menjelaskan, bahwa para pekerja di Kalimantan yang berasal dari jawa yang biasanya pulang mudik. Kini mulai berkurang karena posisi mereka ditempati oleh para pekerja asing yang mulai berdatangan memadati industri industri yang ada di pulau Kalimantan.
Dijelaskan, bahwa sampai dengan H-8 ini, masih belum ada tanda tanda kenaikan jumlah penumpang yang biasanya sudah terlihat memadati pelabuhan pada moda angkutan laut.
“Termasuk lintasan jarak jauh yang diandalkan adalah pemudik dari Pelabuhan Sampit, Kumai, Banjarmasin dan Balikpapan,”paparnya.
Kendati demikian, sebagai perusahaan angkutan yang mengandalkan profesionalisme PT.DLU tetap mengupayakan agar tidak ada kapal yang melakukan docking (perawatan) selama periode peak season (musim puncak). DLUb
Termasuk pelayanan tiket yang dilakukan secara online dengan harapan agar lebih mempermudah para pemudik pengguna jasa PT.DLU melalui kapal laut. Jujur ungkap Erwin kemdian, sistem online ini juga untuk mencegah bahkan menghilangkan sama sekali praktek calo yang ribet dan merugikan para penumpang ” Pokoknya sebisa mungkin kita akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para penumpang,”, janjinya.
Sementara itu, direktur keuangan PT.DLU yang juga ketua umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Khoiri Sutomo yang ditemui secara terpisah pada kesempatan yang sama mengeluhkan kebijakan pemerintah yang lebih mengutamakan perbanyakan pembuatan kapal dari dari pada pembangunan dermaga baru, akibatnya kapal kapal yang dibangun pemerintah itu tidak punya tempat berlabuh, apalagi kapal kapal yang baru dibangun atau dibuat itu ukurannya besar besar,” keluhnya.
“Untuk itu, seharusnya pembuatan kapal kapal besar itu juga dookuti pula pembangunann dermaga pelabuhannya,”pungkas Khoiri Sutomo menyarankan.(ma)

 

Tags: