PT Dharma Lautan Utama Utamakan Keselamatan Penumpang

Kapal Dharma Kencana ll sebelum terbakar. [m ali/bhirawa]

(Soal Kebakaran Kapal Kencana ll)
Surabaya, Bhirawa
PT. Dharma Lautan Utama (DLU) lebih mengutamakan keselamatan penumpang dan awak kapal daripada kapal. Karenanya, begitu kapal Dharma Kencana ll terbakar, tim SAR DLU langsung mengevakuasi para penumpang dan awak kapal daripada keselamatan kapalnya.
Sebagaimana diketahui, kapal KM Dharma Kencana II posisi 47 mil barat laut perairan pulau Karimun Jawa, telah terbakar. PT Dharma Lautan Utama (DLU) mengikhlaskan kapal dengan kondisi terbakar dan berharap bisa padam dengan sendirinya. Namun yang terpenting evakuasi seluruh penumpang dan kru kapal menjadi target utamanya.
“Kondisi KM Kirana 1 yang melakukan evakuasi jauh dari kapal yang terbakar dan suasana hujan lebat, sehingga tidak begitu jelas terlihat untuk kondisi pastinya. Yang terpenting manusiannya saja bisa diselamatkan,” ujar Direktur Operasi dan Usaha PT. Dharma Lautan Utama (DLU), Rakhmatika Ardianto Selasa (31/10).
Menurut Rahmatika, saat ini yang terpenting adalah keselamatan penumpang dan seluruh kru kapal KM Dharma Kencana II untuk dilakukan penyelamatan. Sedang upaya evakuasi sudah dilakukan oleh pihak terkait dan ditampung di KM Kirana I. “Sengaja kita suit kembali dalam pelayarannya dari Semarang menuju Kumai untuk upaya evakuasi penumpang dan anak buah kapal (ABK) guna dibawa ke pelabuhan kumai dan ditempatkan di penampungan yang telah disediakan oleh pihak DLU,” jelas Rahmatika.
“Penumpang KM Kirana I saat berlayar dari Semarang membawa penumpang sebanyak 169 orang jika harus ditambah para korban KM Dharma Kencana II 119 orang dan kru kapal 17 tentu masih aman karena kapasitas 600 orang,” kata dia. “Dari TKP pukul 14.00 WIB menempuh pelayaran 16 jam untuk tiba di pelabuhan Kumai,” imbuh Rahmatika.
Di Kumai, PT DLU disamping menyediakan penginapan di hotel, pakaian dan makanan juga disediakan. Setelah dilakukan pendataan sesuai dengan manifest, setiap penumpang akan diberi pilihan dalam melanjutkan perjalanannya baik yang menuju ke Pontianak maupun yang memutuskan untuk kembali ke Semarang lagi.
“Kami di kumai telah menyediakan baik penginapan, makanan maupun pakaian serta untuk kebutuhan penumpang anak-anak dan bayi berupa susu juga pempes. Di samping itu, juga uang santunan perjalanan, selain uang tiket yang kita kembalikan,” tandas Rahmatika.
Untuk itu, para penumpang, lanjut Rahmatika, bagi yang akan melanjutkan perjalanan ke Pontianak akan disediakan tiket melalui jalan darat. Yang memutuskan kembali lagi ke Semarang akan disediakan tiket pesawat terbang. “Setelah dilakukan pendataan maka akan kita sesuaikan dengan keinginan masing-masing penumpang dalam melanjutkan perjalanan baik lanjut ataupun yang kembali,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas, Gajah Rooseno mengatakan kalau evakuasi terhadap semua penumpang dan kru kapal dilakukan dengan cepat dengan menggunakan kapal-kapal patroli KPLP, Basarnas, TNI AL, kapal Pol air dan pihak swasta yang mendukung yang selanjutnya diangkut KM Kirana I. “Evakuasi penumpang dan abk sudah selesai dilakukan dan selanjutnya mereka dibawa ke pelabuhan Kumai untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh pihak owner,” tegasnya.
Gajah juga bersyukur, dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa dan kalau untuk kapal sepertinya tidak bisa diselamarkan namun masih dalam kondisi mengapung. Sedang untuk penyidikan penyebab kecelakaan itu nanti masih dalam pengembangan. “Yang penting penumpang selamat, abk selamat dan untuk unit itu urusan berikutnya,” ucapnya.
Dengan tiadanya kapal KM Dharma Kencana II sebagai penopang rute Senaeang-Pontianak. Nantinya menurut Rahmatika, untuk menjamin kelancara rute pelayaran PT DLU akan memindahkan wilayah operasi salah satu kapal yang ada di timur. “Kapal KM Dharma Kencana yang biasanya layani lintasan Surabaya-Banjarmasin, Surabaya-Maumere yang akan kami suit untuk melayani pelanggan di Semarang-Pontianak,” katanya.
Untuk sementara, diduga sumber api berasal dari salah satu muatan yang ada di geladak kapal dan kami belum tahu pasti hingga nanti ada hasil penyidikan lebih lanjut dari KSOP Semarang. [ma]

Tags: