PT Garam Jalin Kemitraan Petani Garam Pamekasan

Foto: ilustrasi

Pamekasan, Bhirawa
PT Garam mulai menjalin kemitraan dengan petani garam di Pamekasan, Madura, sebagai upaya pemberdayaan bagi petani garam di Indonesia.
“Kemitraan yang telah terbangun selama ini adalah dengan petani garam di Kabupaten Tuban dan akan kami lakukan juga di Pamekasan ini,” kata Direktur Produksi PT Garam Budi Sasongko seusai acara diskusi terbatas bersama Komisi Garam Pamekasan, Pemkab dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di aula ruang PKK Pamekasan, Selasa (21/3).
Kemitraan yang terbangun antara petani garam dengan PT Garam ini, menurut dia, memiliki beberapa keuntungan.
Selain akan memangkas mata rantai penjualan garam dari petani kepada pedagang, kemitraan antara petani dengan PT Garam itu juga diharapkan bisa terjalin kerja sama yang saling menguntungkan. “Dengan kemitraan ini, petani bisa menjual secara langsung kepada PT Garam, hasil panen garam mereka, tanpa melalui pengepul,” kata Budi Sasongko.
Jika mata rantai penjualan garam bisa diputus, secara otomatas harga jual garam petani akan lebih mahal. “Kalaupun petani ingin juga melakukan penimbunan garam, ini juga bisa dilakukan melalui kelompok usaha garam yang telah terbentuk, sehingga yang akan mendapatkan untung nantinya adalah petani yang tergabung dalam kelompok usaha garam itu,” katanya.
Diskusi terbatas tentang persiapan musim produksi garam antara PT Garam dengan Pemkab, Komisi Garam, Kadin dan akademisi itu dipandu oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pamekasan Azhar.
Direktur Utama PT Garam Ahmad Budiono, Ketua Komisi Garam Amiril, Wakil Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Masykur, Wakil Ketua Kadim Pamekasan Gazali, Kepala Bagian Perekonomian Basri Yulianto, serta Kepala Dinas Koperasi Djon Yulianto dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Nurul Widiastutik juga hadir dalam acara itu, berikut akademisi dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan Dr Machfud.
Dirut PT Garam Ahmad Budiono berharap, di Pamekasan kemitraan antara petani garam dengan PT Garam juga terbangun, sehingga kerja sama saling menguntungkan antara kedua belah pihak bisa segera terlaksana.
Komisi Garam sebagai lembaga yang selama bergerak dalam advokasi dan pembinaan kepada petani garam diharapkan juga bisa ikut mendorong terselenggaranya kerja yang oleh PT Garam disebut Aliansi Strategis itu. “Kami tahu, di Pamekasan ini pola pengelolaan garam paling bagus dan itu yang perlu terus kita jaga bersama,” kata Budiono.
Sementara Sekda Pamekasan Azhar menyatakan, hasil diskusi terbatas ini akan menjadi acuan Pemkab Pamekasan dalam menetapkan kebijakan, termasuk meningkatkan usaha produksi garam rakyat. [din.ant]

Tags: