PT Garam Serahkan Ratusan Hektar Tanah Bersertifikat ke Petani

Sofyan Djalil

(Targetkan Swasembada Garam)
Jakarta, Bhirawa
Mempercepat swasembada garam, pemerintah memprioritaskan penyediaan lahan untuk industri garam nasional. Maka telah diserahkan sertifikat tanah hasil pendayagunaan tanah terlantar atas obyek HGU, kepada PT Garam (Persero). Yakni lahan seluas 225 hektar di Kab Kupang, NTT. Juga lahan seluas 545,49 Ha di Kab Nagekeo, NTT diserahkan kepada Pemda Nagekeo.
”Hari ini diserahkan sertifikat tanah untuk Polri, TNI AD dan PT Garam. Yakni bekas tanah terlantar seluas 40 Hektar di Sukabumi kepada TNI AD untuk tempat pelatihan. Serta tanah terlantar seluas 29,32 Ha di Semarang untuk Kepolisian RI guna kepentingan Pusdik,” jelas Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil dalam peringatan hari Tata Ruang Nasional (8 November 2017) di Kemen ATR/BPN, Selasa (14/11) kemarin.
Sofyan Djalil lebih jauh menjelaskan, memasuki era pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah, diperlukan sinergi dengan berbagai pihak. Terutama terkait pene gakan hukum. Bentuk lain tertib pemanfaatan ruang adalah dengan penertiban dan penatagunaan tanah terlantar. Baik tanah bersertifikat HGU, HGB, Hak Pakai dan Hak Pengelolaan yang sudah habis masa berlakunya atau tidak dimanfaatkan sesuai peruntukkannya. Melalui program reforma agraria, tanah itu didayagunakan untuk kepentingan masyarakat sebagai Tanah Cadangan Umum Negara (TCUN).
”Paling lambat pada 2019 sudah harus lahir Bank Tanah untuk meminimalkan beban APBN. Setoran tanah ke Bank Tanah bisa berasal dari tanah terlantar atau tanah yang tidak dimanfaatkan,” tambah Sofyan Djalil.
Disebutkan, sepanjang tiga tahun pemerintahan Jokowi – JK, KemenATR/ BPN telah menerbitkan TCUN seluas 23.795,45 Ha. Yang akan digunakan untuk reforma agraria seluas 1.422,24 Ha dan untuk Program Strategis Nasional seluas 732,03 Ha, serta untuk cadangan lainnya seluas 212,13 Ha. Sementara sisanya seluas 21.242,9 Ha untuk mendukung Bank Tanah.
”Penyerahan sertifikat ini merupakan upaya mendukung Program Nawa Cita dan kerjasama antar sektor,” ujar Sofyan Djalil. [ira]

Tags: