PT GG Mulai Beli Tembakau Petani Sumenep

Pembelian tembakau dilakukan di PT Gudang Garam perwakilan Desa Gedugan dengan target 1.600 ton pembelian selama musim panen tahun 2016.

Pembelian tembakau dilakukan di PT Gudang Garam perwakilan Desa Gedugan dengan target 1.600 ton pembelian selama musim panen tahun 2016.

Sumenep, Bhirawa
Perwakilan PT Gudang Garam (GG) Kediri di Desa Geddungan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jatim telah melakukan pembelian tembakau rajangan dari petani setempat mulai tanggal 05 September 2016. Targer dari pembelian tembakau tahun ini sebanyak 1.600 ton, sama dengan tahun lalu.
Wakil Kuasa Pembelian Tembakau PT GG Kediri di Geddungan, Sumenep, Freddy Kustianto mengatakan, hari ini (kemarin, red) merupakan hari pertama pembelian tembakau dilakukan di PT Gudang Garam perwakilan Desa Geddugan dengan target 1.600 ton pembelian selama musim panen tahun 2016.
“Hari ini (kemarin, red) kami telah membuka pembelian tembakau pada musim panen tahun ini. Sebelum membeli, kami sudah melayangkan surat izin kepihak terkait,” kata Freddy Kustianto, Senin (5/9).
Sesuai intruksi dari PT GGKediri (Tbk), harga tembakau minimal Rp25 ribu per kilogramnya dan maksimal Rp45 ribu. Patokan harga terendah tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu yang hanya Rp24 ribu per kg. “Semoga tahun ini pembelian sesuai target, karena selama beberapa bulan terahir ini banyak gangguan cuaca,” ucapnya.
Pembelian tembakau pada tahun lalu terserap 2.002 ton, plus 402 ton dari target 1.600 ton.  “Kalau target tahun ini dengan tahun lalu sama, cuma untuk tahun lalu pembelian lebih dari target sebanyak 402 ton. Semoga tahun ini bisa melebihi tahun lalu,” harapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, kwalitas tembakau tahun ini anjlok, namun meski mutu lebih jelek dibanding tahun lalu, patokan harga masih tinggi. “Ini merupakan keberuntungan bagi petani, meski kwalitas tembakau lebih rendah, harga tetap lebih tinggi dibanding tahun lalu,” imbuhnya.
Sesuai data di Dishutbun Sumenep, luas lahan tanam tembakau pada tahun ini diperkirakan hanya 5.740 hektare yang tersebar di 18 kecamatan dengan estimasi produksi sekitar 8 ribu ton tembakau rajangan.
Luas lahan tanam tembakau pada tahun ini di bawah proyeksi Dishutbun Sumenep, yakni 14.366 hektare, karena sebagian petani tidak menanam tembakau akibat kondisi cuaca yang kurang menguntungkan. [sul]

Tags: