Ihwan Tri Cahyono dan Komang Arya saat meninjau sumur resapan.
Kediri, Bhirawa
Untuk menyikapi krisis air yang terjadi disaat musim kemarau Jurnalis se-Kediri Raya dan managemen PT Gudang Garam melakukan studi banding ke Idep Fondation di Propinsi Bali yang telah berhasil menemukan cara menjaga atau menyimpan air bersih melalui sumur resapan.
Diharapkan, dengan studi banding yang dikemas dengan media gathering ini bisa diaplikasi di Kediri yang beberapa wilayah nya juga mengalami kekeringan jika musim kemarau tiba, Dikatakan Kepala Bidang Humas PT GG Ihwan Tri Cahyono, dengan kegiatan tersebut bisa dijadikan suatu gambaran ataupun referensi dalam mengatasi krisis air bersih.
“Kami menggandeng Idept Production yang berjalan melalui programnya Bali Water Protection Program. Dan, lembaga peduli lingkungan dan telah menerapkan sumur resapan selama 2 tahun ini,Secara positif, harapan dari ‘Media Gathering bersama Idept Fondation akan penyikapan krisis air bisa berjalan” kata Ihwan Tri usai melihat sumur resapan.
Sementara, Komang Arya, pendiri IDEP fondation, mengatakan, bahwa program pembangunan sumur difokuskan didua wilayah,yakni, Denpasar dan Kuta.” Fokus dibangunnya sumur resapan didua kota ini ( Denpasar dan Kuta), lantaran krisis air sudah mulai terjadi.Dimana, air laut sudah mulai masuk daratan berkisar 1-2 kilometer, hingga air yang dikonsumsi penduduk terasa payau” ucapnya
Komang menguraikan, fungsi sumur resapan dengan kedalaman 40-60 meter menampung air hujan, fungsinya sebagai Bank air agar air laut tidak terserap kedaratan.Didalamnya, terdapat filter, seperti batu,koral dan ijuk sebagai penatralisir air” Sampai saat ini, sudah 16 titik sumur resapan yang dibangun , dengan asumsi bugdet Rp 100 juta, tiap titiknya yang sudah berdiri di Kota Denpasar dan Kuta, Kabupaten Badung ” pungkasnya.
Acara yang digelar 15-18 Februari 2018 tersebut, diikuti 45 Jurnalis dari berbagai media.dan diharapkan ilmu yang diserap dalam momen itu, kedepannya bisa diimplementasikan diwilayah Kediri. [van]
