PT HM Sampoerna Siap Bangun RI

Dari kiri, Dimas Oky Nugroho staf khusus Kantor Presiden, Ketum PB NU KH Said Aqil Siradj.

Surabaya, Bhirawa
Dalam rangka memperingati HUT RI ke 72 dan HUT nya Sendiri yang ke 104. PT HM Sampoernan Tbk, mempertegas sikap bulatnya untuk terus ikut mendukung dan membantu pembangunan di negeri Pancasila ini.
“Sampoerna berbangga bahwa Indonesia di usianya ke 72 tahun semakin tumbuh sebagai negara yang disegani dunia, dengan tanpa meninggalkan nilai-nilai Iuhur Pancasila yang telah menjadi falsafah hidup berbangsa dan bernegara. Kami siap untuk bekerja bersama dalam membangun negri yang kita cintai.” ujar Mindaugas Trumpaitis, Presiden Direktur Sampoerna, Minggu (27/8).
KH.Said Aqil Siradj Ketua Umum PB NU yang ditemui usai acara dialog Indonesia Satu yang digelar HM Sampoerna kerja bareng dengan kantor berita Antara nenegaskan, bahwa Indonesia harus di bangun lewat kelembutan bukan kekeraasan, dengan mengutamakan keberagaman yang ada di negeri ini.
Seperti sosial budaya, agama dan lain lain, sehingga kedamaian akan tercipta dan akan tetap terjaga karena masyarakatnya hidup berdampingan saling menghargai dan menghormati satu sama lainnya,” Untuk itu, berhenti membahas Pancasila dan NKRI, yang harus dilakukan sekarang adalah pendalaman, karena Itu sudah harga mati,” ungkap orang nomor satu dijajaran Ormas Keagamaan terbesar di Indoneaia ini.
Sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Republik Indonesia dan ulang tahun ke-104 PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), House of Sampoerna juga menyelenggarakan pameran foto yang berjudul ‘Bhinneka Satu’.
Pameran yang digelar mulai 28 Agustus 2017 hingga 1 Oktober 2017 ini menampilkan 72 karya foto yang menceritakan berbagai peristiwa kehidupan sosial dan budaya, serta pluralisme masyarakat ‘lndonesia sejak dahulu hingga kini. Rangkaian acara ‘Bhinneka Satu’ diawali dengan kegiatan Museum Talk bersama KH Said Aqil Siraj, Ketua Pengurus Besar Nahdatu’l Ulama pada Sabtu, 26 Agustus 2017 yang bertema ‘Demokrasi yang Pancasilais’. Diskusi ini bertujuan memberikan penegasan atas Pancasila sebaga’i nafas utama Demokrasi di Indonesia.
Pada pembukaan pameran pada Minggu 27 Agustus 2017, Sampoerna juga menyajikan diskusi dengan judul ‘Pancasila BUKAN PancaS/LAM’ oleh Yudi Latif, Kepala UKP Pemantapan ldeologi Pancasi’la bersama Hiilmar Farid, Direktur Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan d’imoderasi oleh Meidyatama Suryodiningrat, Direktur Utama Kantor Berita Antara.
Diskusi tersebut membahas dasar negara Indonesia, Pancasila, yang telah teruji mengikuti perubahan zaman yang dinamis serta terus berkontribusi dalam membangun Indonesia bersamaan dengan keberagaman manusianya.
Senafas dengan ideologi Pancasila, kesuksesan Sampoerna juga didorong oleh keberagaman dan inklusivitas pada organisasi. “Kami merayakan keberagaman dan seIalu mendorong setiap karyawan untuk melampaui segala batasan penghambat agar memberikan kinerja terbaik yang pada akhirnya berdampak masyarakat Iuas,” pungkas Mindaugas. [ma]

Rate this article!
Tags: