PT Kliring Berjangka Indonesia Dorong Petani Manfaatkan Sistem Resi Gudang

Dengan memanfaatkan sistem resi gudang maka stabilitas harga komoditas akan lebih terjaga sehingga memberikan kesejahteraan bagi para petani.

Surabaya, Bhirawa
Cenderung menurunnya harga gabah saat panen, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mendorong para petani pemilik komoditas Gabah untuk memanfaatkan Sistem Resi Gudang. Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi mengungkapkan pada bulan Maret-April 2021 ini akan menjadi musim panen padi di beberapa daerah. Dengan memanfaatkan Resi Gudang maka stabilitas harga komoditas akan lebih terjaga yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan bagi para petani.

“Sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang, tentunya KBI juga memberikan kemudahan bagi para pemilik komoditas untuk melakukan registrasi. Salah satunya adalah dengan menyiapkan Aplikasi Registrasi yaitu Is-Ware Next Gen. Dengan Aplikasi yang berbasis blockchain dan smart contract ini, menjadikan proses registrasi akan menjadi lebih mudah dan aman,” terangnya, Kamis (4/3).

Fajar Wibhiyadi menambahkan terkait pemanfaatan Resi Gudang untuk komoditas Gabah, data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) menyebutkan, sepanjang tahun 2020 telah diregistrasikan RG Gabah sebanyak 251 RG, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp13,5 Miliar. Sedangkan di tahun 2019, telah diregistrasi sebanyak 285 RG dengan nilai pembiayaan sebesar Rp17,8 Miliar. Untuk tahun 2018, sebanyak 225 RG telah diregistrasi dengan nilai pembiayaan Rp14,6 Miliar.

Sementara untuk komoditas Beras, Sepanjang tahun 2020 telah diregistrasi sebanyak 39 RG dengan nilai pembiayaan Rp13 Miliar. Untuk tahun 2019, sebanyak 67 RG telah diregistrasi dengan nilai pembiayaan sebesar Rp11,6 Miliar. Sedangkan tahun 2018, RG yang diregistrasi mencapai 56 RG dengan nilai pembiayaan sebesar Rp7,5 Miliar.

“Upaya yang dilakukan KBI terkait Sistem Resi Gudang ini adalah dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para pemilik komoditas. Hal ini sejalan dengan peran KBI sebagai Badan Usaha Milik Negara untuk menjadi akselerator ekonomi masyarakat. Sistem Resi Gudang di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang. Tantangannya adalah pemahaman masyarakat yang belum sepenuhnya memahami tentang manfaat dari instrumen ini. Kedepan kami bersama para pemangku kepentingan lain akan terus melakukan sosialisasi tentang manfaat Resi Gudang ini kepada masyarakat,” jelas Fajar Wibhiyadi.[riq]

Tags: