PT lndofood Nutrition Bantu Cegah Kematian Bayi

Dari kiri ke kanan: – Desi Hendradiani, Brand Manager SUN, – Etyk Hartuti, Nutrition and Special Foods Division Medical Marketing Manager
– Dr. Ekarini Aryasatiani, Sp. OG (K), Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, – Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, Pemerhati Gizi Ibu dan Anak.

Surabaya, Bhirawa
Asupan gizi ibu hamil akan menentukan asupan gizi yang diperoleh bayi dalam kandungan. lbu yang sedang hamil harus sehat dan cukup gizi untuk memastikan tumbuh kembang janin berjalan optimal. Memahami itu, PT lndofood CBP Sukses Makmur Tbk, melalui Nutrition and Special Foods Division menghadirkan SUN lbu dengan formula baru yang mengandung gizi lengkap dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin sejak masa kehamilan.
“SUN yang sudah lama dikenal sebagai produk makanan bayi bermutu, kini hadir lebih awal dan semakin mempertegas perhatiannya dalam pemenuhan gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan memperkenalkan kembali SUN lbu susu ibu hamil dengan formulasi yang diperbarui untuk menunjang kesehatan optimal ibu dan janin,” papar Susan Ernawati, Head of Marketing lndofood Nutrition and Special Foods, di sela-sela acara edukasi bidan Sabtu (30/9) di Ibis style hotel Jemursari Surabaya.
Formula baru yang dihadirkan oleh SUN, tandas Susan lebih lanjut, mengandung zat gizi penting yang dibutuhkan ibu hamil, temtama zat besi dan asam foiat, serta dilengkapi kandungan Omega 6 & 3 tertinggi serta DHA, vitamin B6, dan serat.
SUN lbu hadir dengan dua varian rasa, yakni coklat dan strawberry vanilla. SUN lbu juga diformulasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa susu yang enak dan tidak enek. Dengan demikian ibu hamil yang kerap merasakan mual, muntah, dan mudah kenyang tetap bisa memenuhi asupan gizi penting bagi janinnya.
Perlu disadari oleh calon ibu, gizi 1000 HPK dimulai sejak awal kehamilan. Data Riskesdas 2013 menunjukkan, satu dari dua ibu hamil di lndonesia tidak tercukupi kebutuhan gizinya. Padahal, gizi selama kehamilan menjadi salah satu faktor penting untuk kualitas fisik dan kecerdasan anak di masa depan.
Kurangnya gizi pada masa kehamilan dapat menyebabkan risiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Kembali merujuk Riskesdas 2013, persentase balita usia 0-59 bulan dengan BBLR mencapai 10.2%. Selain risiko BBLR, tidak terpenuhinya kebutuhan gizi selama kehamilan juga menjadi salah satu penyebab kematian bayi.
Berdasarkan survey BPS tahun 2016, angka kematian bayi di Jawa Timur mencapai 23.6%, sedangkan di Kota Surabaya berkisar 19,5%. “Padahal, mengacu pada target MDGs (2015) mencanangkan untuk menjaga angka kemalian bayi sekitar 23 per 1000 kelahiran atau setara dengan 23%,” papar Lillk Rosidah, SKM, M.Kes, pakar gizi menambahkan. [ma]

Tags: