Foto: ilustrasi
Surabaya, Bhirawa
PT PAL, perusahaan milik pemerintah Indonesia di bidang perkapalan, menyatakan siap untuk mempelopori pembuatan kapal listrik, pernyataan tegas tersebut disampaikan Koordinator Program Komunikasi PT Karpowership Indonesia Hendri Satrio Selasa ,(11/7) kemarin.
Sebagai bukti keseriusannya seraya Satrio memaparkan kalau pihaknya PT.PAL sudah menjalin kerja sama dengan PT Karpowership, perusahaan kapal listrik terbesar di dunia yang bertekad untuk membangun empat kapal listrik pertama di Tanah Air.
“Keduanya telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman [MoU] di Turki pada Kamis [6/7] lalu, untuk membangun empat kapal listrik di Indonesia,” Hendri Satrio.
Penandatanganan kerja sama yang dilakukan di Turki tersebut tertuang dalam MoU antara Direktur PT PAL Budiman Saleh dan Direktur Utama Karpowership Orhan Remzi Karadeniz. “Proses kerja sama itu juga disaksikan oleh Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita dan Menteri Ekonomi Turki Nihat Zeybekci, bersamaan dengan kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke negara tersebut,” paparnya.
Hendri Satrio menambahkan, empat kapal listrik tersebut akan dibangun di galangan Kapal Indonesia sebagai bagian dari rencana armada tambahan sebesar 5.000 megawatt (Mw).
Dikatakan, pada Oktober 2016, MoU telah ditandatangani oleh PT PAL dengan PT Karpowership sebagai bentuk kerja sama awal dalam mengidentifikasi dan memonitor peluang peluang terkait akan kebutuhan listrik di Indonesia dan wilayah sekitarnya.
“MoU di Turki menjadi pembuka jalan untuk kedua pihak dalam bersama sama membangun dan berkolaborasi dalam transfer teknologi sambil turut serta menambahkan nilai lokal Indonesia dalam pembangunan armadanya,” tambah Hendri.
Dalam MoU itu disepakati akan membangun kapal listrik kelas Mermaid dengan instalasi berkapasitas antara 36 sampai 80 MW untuk pengadaan listrik di berbagai pulau sepanjang kepulauan Indonesia.
Karpowership dapat mempeluas operasinya di Indonesia, yang mana sampai hari ini, Karpowership telah menginstal listrik sebesar 845 MW di Indonesia. [ma]
