PT Pegadaian Jaring Nasabah Baru Tumbuh Hingga 12,3 Juta

Salah satu pelanggan setia Pegadaian saat melakukan pengundian Program Kemilau Emas Pegadaian (KEP) di Royal Plaza Surabaya, Sabtu (12/1) lalu. [Achmad tauriq/bhirawa]

(Apresiasi Pelanggan dengan 8,2 kilogram Emas) 

Surabaya, Bhirawa
Untuk terus meningkatkan OSL (Outstanding Loan) dan menjaring jumlah nasabah baru hingga tumbuh 23,4 persen menjadi 12,3 juta tahun ini, PT Pegadaian (Persero) akan terus memberikan apresiasi kepada para pelanggannya melalui Program Kemilau Emas Pegadaian (KEP).
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (20/1) kemarin mengungkapkan untuk meningkatkan loyalitas nasabah, kami memberikan apresiasi kepada nasabah konvensional dan syariah berupa tabungan emas senilai 8,2 kilogram emas dan sejumlah paket umroh.
“Diadakannya Program Kemilau Emas Pegadaian 2018 ini sebagai bentuk apresiasi perusahaan terhadap kesetiaan nasabah yang telah menggunakan produk-produk Pegadaian. Dan Program Kemilau Emas Pegadaianini merupakan kali ke-5 yang digelar oleh Pegadaian,” terangnya.
Kuswiyoto menambahkan acara ini merupakan sebuah dorongan untuk meningkatkan OSL (Outstanding Loan) dan jumlah nasabah Pegadaian. “Mekanisme pengumpulan poin tahun ini memungkinkan nasabah yang bertransaksi lewat Aplikasi Pegadaian Digital dan Agen Pegadaian mendapatkan poin 3 kali lebih banyak. Sehingga mendorong masyarakat untuk bertransaksi melalui channel digital dan agen pegadaian dan meningkatkan Awareness terhadap produk pegadaian,” jelasnya.
Sedangkan Program KEP 2018, Pegadaian mengundi sejumlah total 1001 hadiah, dengan Grand Prize 2 hadiah tabungan emas senilai 500 gram untuk nasabah konvensional, serta 1hadiah tabungan emas senilai 250 gram untuk nasabah syariah.
Adapun hadiah lainnya antara lain berupa 12 paket umroh serta ratusan hadiah tabungan emas, diberikan sebagai apresiasi kepada nasabah setia Pegadaian. “KEP ini menjadi sarana Brand Activation agar Pegadaian semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia, selain itu juga diharapkan dapat terjalin kerjasama dengan regulator dan pemerintah setempat dan peningkatan kinerja,” ujarnya.
Sementara itu pengundian ini merupakan akhir dari rangkaian Program KEP Tahun 2018 yang dilaksanakan serentak di 11 kota di Indonesia mewakili 12 Kantor Wilayah Pegadaian, antara lain Bekasi, Pati, Balikpapan, Medan, Gorontalo, Surabaya, Pekanbaru, Bandung, Makassar, Palembang dan Kupang.
“Kami akan lebih agresif menggarap nasabah UMKM dan milenial, karena masih banyak ruang untuk menumbuhkan di segmen itu. Selain itu, juga akan mengembangkan produk-produk inovstif lainnya,” pungkas Kuswiyoto.
Nasabah Pegadaian pada tahun lalu mencapi 10 juta, naik 9,4 persen dari 2017 sekitar 9,5 juta nasabah. “Banyak ruang untuk melakukan terobosan agar target tahun ini bisa dicapai, seperti meluncurkan fintech misalnya. Di era digital ekonomi dan terus bertumbuhnya fintech dan gadai swasta, mendorong kami untuk terus berinovasi,” ujarnya.
Kuswiyoto optimistis dengan dampak dari bermunculannya gadai swasta dan fintech, belum akan menggerus bisnis Pegadaian. Mengingat market share industri pergadaian nasional masih dikuasai oleh Pegadaian yaitu diatas 90persen. “Kami memiliki SDM yang berpengalaman dan jaringan yang luas hingga ke pelosok di Tanah Air,” tandasnya.
Sedangkan Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pada Oktober 2018 jumlah perusahaan gadai swasta yang telah mendapatkan izin sebanyak 16 perusahaan. Sedangkan perusahaan yang baru terdaftar di OJK sebanyak 41 perusahaan gadai.
Perusahaan fintech swasta yang telah mendapatkan izin OJK baru 1 perusahaan dan yang terdaftar di OJK sebanyak 77 perusahaan. “Terus bertumbuhnya bisnis pergadaian dan fintech menunjukkan bahwa pasar gadai dan non gadai masih besar,” tandasnya. [riq]

Tags: