PT Pertamina MOR V Jamin Ketersedian Stok LPG 3 Kg Aman

Warga saat ngantre membeli tabung LPG 3 Kg yang didroup oleh Pemkab Tuban bekerja sama dengan pertamina. (dok/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V menjamin ketersediaan stok LPG 3 Kilogram (kg) aman di Jawa Timur. Untuk mengamankan stok dan ketersediaan LPG 3 kg, beberapa langkah telah ditempuh Pertamina dari menambah pasokan di sejumlah titik, melakukan pengecekan langsung ke lapangan, serta menggelar operasi pasar murah di pelbagai daerah.
Menurut Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V, Rifky Rakhman, Suplai LPG 3 kg menjadi fokus utama, dan Pertamina MOR V juga akan terus mengerahkan daya, dan upaya di lapangan agar ketersediaan LPG 3 kg dapat melimpah di masyarakat. Termasuk penambahan jumlah pasokan, dan pelaksanaan pasar murah akan tetap lakukan sekalipun.
”Di Jawa Timur sendiri ketersediaan LPG 3 kg di lapangan masih cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Pertamina juga telah menambah pasokan hingga 118 persen. Konsumsi normal harian LPG 3 kg di Jatim mencapai 3.791 Metric Ton (MT)/hari, sementara realisasi pada Desember 2017 telah mencapai angka 4.485 MT/hari,” kata Rifky Rakhman dalam releasenya, Sabtu (9/12) siang.
Ia menambahkan, hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa harga eceran tertinggi (HET) masih terkendali dengan rata-rata HET di pangkalan sebesar Rp 16 Ribu, Di Bali, Pertamina juga menegaskan stok LPG 4 kg cukup melimpah. Rata-rata konsumsi harian di Bali sebanyak 624 MT/Hari sementara pada Desember 2017, angka penyaluran telah mencapai 654 MT/Hari atau mengalami peningkatan lebih dari 4 persen. Hasil pantauan tim Pertamina di lapangan menunjukkan bahwa harga eceran tertinggi (HET) masih terkendali dengan rata-rata HET di pangkalan sebesar Rp 14.500.
”Pada November 2017, konsumsi LPG 3 kg di Bali mengalami penurunan sebesar 5 persen dari rata-rata konsumsi harian normal. Penurunan konsumsi tidak lepas dari perkembangan status Erupsi Gunung Agung yang mengakibatkan turunnya kondisi perekonomian di wilayah tersebut.” Papar Rifky
Terkait status Gunung Agung, Pertamina senantiasa melaksanakan bantuan pasokan LPG 12 kg ke posko-posko pengungsian yang berada di GOR Secapura, Lapangan Ulakan, Manggis, Rendang, Les, Tembok serta Sambirenteng.
Sementara itu di Provinsi Nusa Tenggara Barat, penyaluran LPG 3 kg telah mengalami penambahan hingga 25 persen. Rata-rata konsumsi normal harian sebesar 252 MT/Hari sementara pada Desember 2017 Pertamina telah menyalurkan LPG 3 kg lebih dari 315 MT/Hari.
Hasil pantauan tim Pertamina di lapangan menunjukkan bahwa HET di pangkalan masih terkendali dengan rata-rata HET Rp. 14.750. Pada November 2017, realisasi LPG 3 KG di NTB sempat mengalami penurunan, akibat dampak dari erupsi Gunung Agung.
Guna memastikan kelancaran penyaluran LPG 3 kg, Pertamina bersama pemerintah daerah serta Hiswana Migas senantiasa berkordinasi untuk memastikan ketersediaan di masyarakat. [hel]

Tags: