PT Pertamina Segera Bangun Terminal LPG di Kabupaten Tuban

Ketua DPRD Tuban, HM Miyadi S.Ag, MM.

Tuban, Bhirawa
Karena lahan seluas 60 hektare yang akan dipakai untuk terminal LPG sudah milik Pertamina, dan berada di sebelah Timur Kilang Minyak PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban, optimis proyek terminal elpiji (Liquefied Petroleum Gas/LPG) refrigated berjalan mulus dan tak serumit Kilang NGRR Tuban.
“Kami optimis dan mendukung proyek terminal LPG,” ujar Ketua DPRD Tuban, HM Miyadi,S.Ag saat dikonfirmasi di gedung dewan Jalan Teuku Umar Tuban, Rabu (30/5). Ia menjelaskan jika proyek tersebut masih proses pengurusan izin di pusat.
Ia juga berharap pada tahun 2019, proyek kontruksi sudah bisa dimulai, kemudian dilanjutkan proyek Kilang NGRR Tuban patungan Pertamina-Rosneft Rusia.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Bupati Tuban, Ir. H Noor Nahar Hussein,M.Si membenarkan jika proyek terminal LPG akan dibangun di sebelah Timur TPPI. Untuk keterangan lengkapnya, Wabub belum mendapat data resmi dari Pertamina.
“Proyek itu akan menggunakan lahan 60 hektare milik Pertamina,” sergahnya.
Sementara itu, Kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Tuban, Sunarko, menambahkan, proyek terminal LPG sudah didengar Pemkab sejak 6 bulan yang lalu dan dibangun di Kecamatan Jenu. Kendati demikian, sampai sekarang belum ada info perkembangannya.
“Baru wacana mas, dan belum ada dokumen formal yang disampaikan,” dikonfirmasi terpisah.
Begitu juga Camat Jenu, Sugeng Winarno, menilai pembangunan terminal LPG di wilayahnya karena kebutuhan. Diharapkan setelah adanya Terminal BBM dan LPG nantinya, menjadikan masyarakat lebih sejahtera.
“Kita harapkan kesejahteraan lingkungan sekitar meningkat,” harap mantan Camat Merakurak.
Untuk diketahui, Pertamina akhirnya memutuskan untuk membangun terminal elpiji di Tuban. Keputusan ini diambil karena tidak ada satu pun peserta lelang yang memenuhi syarat.
Direktorat Pemasaran Korporat Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan, sebenarnya perusahaan sudah membuka tender untuk pembangunan terminal LPG refrigated di Jawa Timur. Awalnya, memang pembangunan terminal LPG ini menggunakan skema penyerahan aset (Build Operate Transfer/BOT).
Dengan skema itu, ada pihak yang menyediakan lahan untuk didirikan bangunan oleh pihak lain dalam jangka waktu yang disepakati. Setelah kontrak berakhir, maka lahan dan bangunan berikut fasilitas diserahkan kembali. Saat ini, proyek itu sudah masuk tahap tender pengerjaan konstruksi dan perekayasaan (Engineering, Procurement, and Construction/EPC). (Hud)

Tags: