PT Petrokimia Gresik Bantu 1.000 Paket Sembako Korban Banjir Lamongan  

Penyerahan simbolis bantuan CSR PG berupa 1.000 paket sembako untuk korban banjir oleh VP CSR (no.3 dari kiri)

Gresik, Bhirawa.
Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi agroindustri anggota holding pupuk Indonesia. Memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program, “Petrokimia Gresik Peduli dan Berbagi.” Berupa 1.000 paket sembako, untuk korban banjir di Kabupaten Lamongan.

Bantuan sembako, secara simbolis diserahkan oleh Vice President (VP) CSR, Muhammad Ihwan, kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Mugito.

Adapun setiap paket sembako berisi beras (5 kg), minyak goreng (1 liter), gula (1 kg), dan mie instan (3 bungkus). Bantuan CSR ini selanjutnya akan didistribusikan kepada korban banjir yang tersebar di 35 desa dalam 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan, yaitu Kecamatan Karangbinangun, Glagah, Deket, Kalitengah, Turi, Karanggeneng dan Kecamatan Pucuk.

Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono mengungkapkan, meskipun wilayah operasional perusahaan berada di Gresik, namun Petrokimia Gresik berempati dengan apa yang dialami warga Lamongan. Terlebih, luapan anak sungai Bengawan Solo dan Bengawan Jero ini telah merendam beberapa daerah di Lamongan lebih dari sebulan lamanya.

“Hal ini menyebabkan perekonomian warga setempat terganggu, sehingga membutuhkan bantuan untuk bertahan dan upaya pemulihan. Selain itu, berdasarkan data yang kami terima, tidak sedikit lahan pertanian yang terendam banjir dan menyebabkan petani gagal panen” ujar Yusuf.

Data terbaru BPBD Kabupaten Lamongan menyebutkan banjir di Lamongan merendam lahan padi seluas 1.745 hektar dengan perkiraan kerugian mencapai Rp21,2 miliar, dan merendam 36 hektare lahan polowijo.

Selama ini, pertanian di Kabupaten Lamongan telah diakui kualitasnya baik di level provinsi maupun nasional. Lamongan dikenal sebagai lumbung pangan peringkat pertama di Provinsi Jawa Timur (Jatim), dan masuk jajaran lima besar nasional.

Pada tahun 2020, jumlah produksi padi Kabupaten Lamongan sebanyak 0,87 juta ton (tertinggi di Jatim). Disusul Kabupaten Ngawi sebanyak 0,83 juta ton, dan Kabupaten Bojonegoro sebanyak 0,74 juta ton.

“Selama ini sektor pertanian Kabupaten Lamongan, mampu menahan turunnya pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi. Untuk itu, kita harus pulihkan pertanian Lamongan pasca banjir nanti,” kata Yusuf.

Selain itu, banjir Lamongan juga merendam tambak seluas 8.416 hektare dengan kerugian mencapai Rp38,2 miliar. Serta menggenangi 2.446 rumah dengan total 2.672 Kepala Keluarga (KK).

“Mudah-mudahan banjir di Lamongan segera surut, dan semoga bantuan CSR ini bermanfaat serta dapat meringankan beban saudara kita yang terdampak banjir” ujar Yusuf.

Terakhir, ia berharap sinergisme antara Petrokimia Gresik dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan dapat terus ditingkatkan sehingga mampu memberikan lebih banyak lagi manfaat bagi masyarakat. (kim)

Tags: