PT Petrokimia Gresik Gelar Tanam Padi Perdana

Dirut PT Petrokimia Gresik, Nugroho Christijanto saat melakukan tanam padi. [kerin ikanto/bhirawa]

Dirut PT Petrokimia Gresik, Nugroho Christijanto saat melakukan tanam padi. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas padi, PT Petrokimia Gresik (PT PG), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), mengembangkan teknologi budidaya tanaman padi dengan memberikan kawalan lengkap kepada petani. Pengawalan ini meliputi serangkaian kebutuhan sarana produksi padi seperti benih, pupuk, pembenahan tanah, dan pestisida.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Nugroho Christijanto menyatakan, teknologi budidaya padi Petro ini mampu meningkatkan produktivitas padi dan merupakan hasil inovasi Petro dalam mewujudkan swasembada pangan. ”Tidak hanya pupuk. Kawalan kami juga meliputi benih, pembenahan tanah, dan pengendalian hama,” ujar Nugroho Christijanto di sela acara tanam perdana padi teknologi Petro di lahan sawah milik Kelompok Tani Trubus Makaryo di Desa Mojorano, Kec Dander, Kab Bojonegoro, Selasa (1/11).
Secara teknis, teknologi budidaya padi yang disediakan oleh Petro ini diawali dengan melakukan analisis tanah dengan memanfaatkan fasilitas mobil uji tanah. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah, sehingga bisa diperoleh dosis rekomendasi pemupukan yang tepat dapat diaplikasikan oleh petani.
Setelah analisis kesuburan tanah, selanjutnya dilakukan persemaian padi dengan menggunakan benih unggul produksi Petro, yaitu Petroseed, dan menambahkan produk hayati Potensida sebagai perlakuan benih (seed treatment), untuk meningkatkan ketahanan benih/bibit dari serangan hama dan penyakit serta memenuhi kebutuhan hara bibit.
Setelah pengolahan tanah, dilakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk Petroganik dan Petro-Cas. Petroganik merupakan pupuk organik berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah, melalui perbaikan kualitas sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Sedangkan Petro-Cas bermanfaat sebagai sumber unsur hara Kalsium dan Sulfur untuk tanaman padi, sekaligus meningkatkan pH tanah. Keduanya merupakan produk hasil riset Petro.
Kegiatan pemupukan susulan dilakukan dengan mengaplikasikan pupuk yang mengandung unsur hara makro dan mikro, yaitu NPK Phonska Plus (non-subsidi). Disebut NPK Phonska Plus karena dalam pupuk NPK terdapat tambahan kandungan unsur hara mikro yaitu Seng (Zn) dan Sulfur (S) yang sangat esensial bagi tanaman.
Manfaat Seng diantaranya adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah, sementara manfaat Sulfur adalah untuk meningkatkan kualitas hasil panen. Sedangkan untuk pengawalan terhadap hama dan penyakit, Petro bersama anak usahanya, PT Petrosida Gresik dan PT Petrokimia Kayaku, menyediakan berbagai jenis Pestisida, baik Insektisida, Fungisida, Herbisida, maupun Rodentisida. ”Jadi pengawalan budidaya padi teknologi Petreo sangat lengkap. Petani bisa menerapkannya untuk meningkatkan produktivitas,” ujar Nugroho Christijanto.
Nugroho Christijanto berharap, keberadaan Petromart di Bojonegoro dapat memenuhi kebutuhan petani dan masyarakat perkotaan dalam berbudidaya tanaman. ”Selain menjual kebutuhan sarana produksi pertanian, Petromart juga menyediakan layanan konsultasi bagi konsumen seputar pertanian, seperti pemupukan, hama dan penyakit tanaman, dan sebagainya,” ujar Nugroho Christijanto. [eri.kim]

Tags: