PT Petrokimia Gresik Panen di ‘Program Kampung Petroganik’

5-Foto D-kimGresik, Bhirawa
Setelah sukses panen raya padi Program Kampung Petroganik di Kediri pada Maret 2015 lalu, mitra produksi pupuk Petroganik PT Petrokimia Gresik (PT PG) kembali menggelar panen raya pada program yang sama di Desa Kepuhkajang, Kec Perak, Kab Jombang, Rabu (4/11) kemarin.
Kampung Petroganik merupakan program edukasi, sosialisasi, serta promosi yang diinisiasi oleh mitra produksi Petroganik bekerjasama dengan distributor PT PG untuk petani yang berada di daerahnya. Program ini bertujuan untuk membina petani padi, mulai dari pemilihan benih unggul, pola pemupukan, pengolahan lahan, hingga panen. Program ini sendiri telah dimulai pada tahun 2014.
Dirut PT Petrokimia Gresik, Hidayat Nyakman menyatakan, perusahaan akan terus mendorong kegiatan pemberdaaan yang dilakukan mitra produksi Petroganik yang bekerjasama dengan distributor ini. Karena program ini sejalan dengan keinginan Kementerian Pertanian yang akan memaksimalkan penggunaan pupuk organik sebagai komposisi utama dalam mengembalikan tingkat kesuburan tanah.
”Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dikembangkan oleh mitra produksi Petroganik dan distributor, tidak hanya di Kediri dan Jombang saja, tetapi juga di daerah lainnya,” ujar D Hidayat Nyakman usai panen raya bersama sejumlah pejabat, diantaranya Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Anggota Komisi IV DPR RI, Bupati Jombang, dan sebagainya.
Adapun mitra produksi Petroganik PT PG di Jombang yang menjadi pembina dalam program ini adalah adalah CV Daun Thakker Indonesia, CV Cahaya Baru, UD Phalosari Unggul Jaya, UD Bima Sakti, dan PT Mitra Prasetya Gemilang. Sedangkan distributor yang terlibat dianntaranya UD Mujiarto, CV Kembar Jaya, dan Koperasi Mitra Tani.
Estimasi panen pada lahan seluas 54 ha milik kelompok tani Bekel Kepuhsari ini berkisar 6,7 hingga 7 ton per hektar gabah kering panen (GKP). Angka ini sedikit lebih tinggi dari rata-rata panen di Kec Perak yang mencapai 6,5 ton per ha. Pola pemupukan yang digunakan adalah pemupukan berimbang 5 : 3 : 2, yaitu 500 kg Petroganik, 300 kg NPK Phonska, dan 200 kg Urea. Tanaman menggunakan varietas ciherang, pola tanam padi-padi-palawija, dan umur panen 95 hari
”Kami sangat merekomendasikan kepada petani untuk menggunakan pola pemupukan berimbang 5 : 3 : 2. Karena berdasarkan berbagai demplot yang pernah kami lakukan, formulasi ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas padi,” ujarnya.
Sekilas Petroganik
Berdasarkan penelitian Pusat Tanah dan Agroklimat Bogor (2003), sebagian besar tanah pertanian di Indonesia mengandung C-organik dibawah 2%. Sementara tanah yang sehat minimal mengandung C-organik 5%. Menindaklanjuti ini, PG membuat produk pupuk organik Petroganik pada tahun 2005.
Pupuk ini mengandung C-organik 12,5% dan standar mutunya mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 02 tahun 2006, tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenahan Tanah (selanjutnya diperbaharui menjadi Permentan NomorĀ  28 tahun 2009). Dengan demikian, pupuk organik Petroganik memiliki kualitas yang mutunya telah terjamin.
Dalam memproduksi pupuk organik Petroganik, PT PG bekerjasama dengan mitra produksi atau investor di berbagai daerah. Hal ini salah satunya bertujuan untuk mendekatkan pabrik dengan sumber bahan baku serta pasar, menghemat biaya pengangkutan, serta memudahkan handling produk.
Saat ini, PT PG memiliki 139 mitra produksi Petroganik yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan NTB. [eri.kim]

Tags: