PT Petrokimia Gresik Penuhi Pupuk Petani

Pengepakan pupuk di pabrik PT Petrokimia Gresik. [rokim/bhirawa]

Pengepakan pupuk di pabrik PT Petrokimia Gresik. [rokim/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Tahun 2016 ini, PT Petrokimia Gresik (PT PG) telah siap menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 5,19 juta ton. Dalam program mengamankan kedaulatan pangan yang dicanangkan pemerintah guna pemenuhan pangan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Menurut Manager Humas PT Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono, untuk mempercepat penyaluran pupuk bersubsidi ke daerah yang menjadi penugasan PT PG. Perusahaannya telah menyiapkan stok di gudang-gudang (buffer stock), untuk tiga minggu sesuai dengan ketentuan Permendag. Selain itu, PG juga memonitor penyaluran RDKK oleh kelompok tani sesuai dengan penerbitan Pergub atau Perbup yang dilakukan pemerintah daerah.
Meski begitu, bagi daerah yang belum memiliki Pergub atau Perbup, PG tetap melaksanakan penyaluran berdasarkan alokasi penyaluran tahun lalu. Penyaluran pupuk bersubsidi, didasarkan pada surat dari PT Pupuk Indonesia (Persero) Nomor U-1353/A00000.UM/2015. Dari total 9,55 juta ton, alokasi pupuk bersubsidi nasional yang ditugaskan kepada PT PG. Dengan realisasi penyaluran, dan stok pupuk bersubsidi PT PG sampai 27 Januari 2016. Diantaranya Pupuk Urea 293.390 ton, ZA 1.050.000 ton, SP-36 850.00 ton, NPK 2.290.000 ton dan pupuk organik 709.900 ton.
”Ini merupakan tugas berat bagi PT PG, sebab bagaimana pun harus bisa mengamankan kebijakan itu dengan melakukan pengawasan secara ketat,” ujarnya.
Hingga kini PT PG, masih menghadapi beberapa kendala dalam menyalurkan pupuk itu. Diantaranya, adanya Permentan Nomor 60 Tahun 2015 terbit pada 3 Desember 2015. Sampai dengan 26 Januari 2015, dari 34 provinsi di Indonesia, 15 provinsi telah menerbitkan Pergub, 11 masih draft, dan 8 belum terbit. Sedangkan untuk Perbup dari 490 kabupaten, 27 kabupaten telah menerbitkan Perbub, selebihnya belum.
Selain itu, juga kendala lainnya terkait masih ada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Yang belum menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), dan adanya pergeseran musim yang mempengaruhi jadwal musim tanam petani. Karena mayoritas sawah di Indonesia merupakan sawah tadah hujan, hal ini berpengaruh terhadap penyerapan pupuk bersubsidi. Namun PG akan terus maksimal dalam melakukan penyaluran sampai pada petani, sehingga musin tanam pupuk ada.
Ditambahkan Kepala Bagian Media, Penerbitan dan Dokumentasi Departemen Humas PT Petrokimia Gresik, Widodo Heru Supriyono, kini Pupuk Indonesia (PI) telah memberikan tambahan kepercayaan kepada PT PG, untuk memenuhi kebutuhan pupuk urea di beberapa daerah di Jatim. PT PG diminta memenuhi kebutuhan pupuk di 10 kabupaten,  sesuai dengan pembagian wilayah penjualan seluruh perusahaan pupuk di Indonesia.
Untuk wilayah Blora dan Rembang, saat ini pupuk ureanya dibebankan kepada PT Pupuk Sriwijaya. Sedangkan PG mendapat tambahan enam wilayah di Jatim. Dilakukan untuk mempermudah distribusi pupuk urea, dengan adanya penambahan wilayah ini. Maka PT PG harus menambah jumlah stok pupuk urea, Untuk memenuhi kebutuhan 10 wilayah di Jatim, PT PG harus menyiapkan sekitar 12.853 ton. Lebih banyak dari pada tahun sebelumnya, sekitar 5 ribu ton pupuk urea.
Wilayah yang mendapatkan pasokan pupuk urea tersebar di Kab Lamongan sebanyak 2.954 ton, Kab Bojonegoro sebanyak 2.612 ton dan Tuban sebanyak 2.234 ton dan Kab Gresik sebesar 650 ton. [kim]

Tags: