PT Petrokimia Gresik Waspadai Penyaluran Pupuk Petani Tak Melalui Poktan

Manajer Humas PT Petrokimia Gresik (PG) Muhammad Ihwan F ( tengah )

Gresik, Bhirawa
Musim tanam segera akan tiba, pupuk pasti di butuhkan petani guna tanamnya. Untuk itu, PT Petrokimia telah waspada pada kelompok tani (poktan) yaang tidak tergabung. Sebeb keberadaanya, menjadikan pupuk di menjadi langka.
Menurut Manajer Humas PT Petrokimia Gresik (PG) Muhammad Ihwan F mengatakan, bahwa akibat ulah petani yang tidakbtergabung dalam poktan. Maka petani yang benar dapat jatah pupuk subsidi tidak kebagian, sehingga harus membeli pupuk dengan harga jauh di atas harga eceran tinggi ( HET ).
“Subsidi pupuk petani, hanya diberikan kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani. Kalau tidak tergabung, mereka akan membeli dengan harga tinggi. Karena kebutuhannya tidak tercatat dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), yang harganya bisa dua kali lebih mahal dari subsidi. “ujarnya.
Perlu diketahui, untuk HET subsidi urea Rp 1.800 per kilogram, kalau harga pasar atau harga normal bisa Rp 4.000. Sedangkan ZA, Rp 1.400 per kilogram, harga normal Rp 3.000. Pada saat pejabat pemerintah pusat berkunjung ke daerah, mereka mengeluhkan harga pupuk mahal.
Setelah di telusuri, ternyata mereka belum tergabung dalam kelompok tani. Seperti kejadian di Tuban beberapa waktu lalu, dan data saat ini sebanyak 26,14 juta petani yang tergabung dalam 318.396 poktan. “Yang tidak tergabung dalam poktan banyak, tiap tahun terus meningkat jumlahnya.”ungkapnya.
Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan itu, sekarang masih kita lihat dan amati. Agar yang benar-benar petani bisa dapat pupuk subsidi sesuai, maka petani segera mendaftarkan diri ke poktan melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).
Ditambahkan Muhammad Ihwan F, bahwa dalam menghadapi musim tanam Oktober 2018-Maret 2017. PG telah menyiapakan stok pupuk 1,1 juta ton. Rinciannya, urea 96.066 ton, ZA 199. 744 ton, SP36 248.202 ton, NPK 479.122 ton, Petroganik 93.557 ton. Dan
Petrokimia Gresik, mendapat tanggungjawab menyalurkan di sepuluh kabupaten atau kota di Jawa Timur. [kim]

Tags: