PT PG Tingkatkan Serapan Petroganik 5,32 Persen di Sembilan Kabupaten

Pelepasan mobil berhadiah.

(Gebyar Promosi Berhadiah)

Gresik, Bhirawa
PT Petrokimia Gresik (PG), anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama dengan Mitra Petroganik di 9 (sembilan) kabupaten di Jawa Tengah menggelar “Gebyar Promosi Berhadiah” di Graha Sakinah, Demak, Rabu (18/9).
Acara ini merupakan sarana apresiasi atau pemberian hadiah bagi kios resmi yang penebusan pupuk Petroganik-nya mencapai target tertentu selama bulan April hingga Juli 2019. Gebyar Promosi Berhadiah kali ini diperuntukkan bagi kios di wilayah Semarang, Salatiga, Demak, Pati, Kudus, Jepara, Rembang, Blora dan Grobogan.
“Kegiatan ini terbukti mampu memberikan dampak positif, realisasi Petroganik untuk bulan April hingga Juli 2019 di 9 (sembilan) kabupaten tersebut meningkat 5,32 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” ujar Direktur
Pemasaran (Dirsar) PG, Meinu Sadariyo usai menghadiri “Gebyar Promosi Berhadiah”.
Penebusan Petroganik pada periode yang dilombakan mencapai 22.471 ton, sedangkan selama periode April-Juli tahun 2018 lalu hanya 21.275 ton. Terjadi peningkatan kuantum penebusan sebesar 1.196 ton.
“Saya berharap ke depan Petrokimia Gresik bersama Mitra Petroganik, Distributor dan Kios terus aktif dalam mempromosikan Petroganik, agar petani dapat lebih teredukasi tentang manfaat pupuk Petroganik,” ujar Meinu.
Meinu juga berpesan agar Mitra Petroganik juga konsisten dalam menjaga kualitas produknya. Saat ini, PG tengah melaksanakan program transformasi bisnis yang salah satu fokusnya menekankan pada pengawasan dan peningkatan mutu Petroganik, sehingga dengan kualitas yang terjaga petani pun dapat merasakan manfaatnya dan terus loyal untuk menggunakan Petroganik.
Pupuk Petroganik, lanjut Meinu, telah dikembangkan sejak tahun 2004, sebagai respon atas hasil penelitian Pusat Tanah dan Agroklimat Bogor (2003) yang menyebutkan bahwa sebagian besar tanah pertanian di Indonesia mengandung kadar C-Organik di bawah 2%. Padahal tanah yang sehat minimal mengandung kadar C-Organik sebesar 5%. Sementara Petroganik mengandung kadar C-Organik minimal sebesar 15%, sesuai standar Permentan No 1 Tahun 2019 dan SNI No 7763 Tahun 2018, sehingga mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan struktur tanah.
Dalam acara yang sama, Komisaris PG, Mahmud Nurwindu menyampaikan bahwa Petroganik telah mendapat kepercayaan pemerintah sejak tahun 2008 sebagai pupuk bersubsidi. Kehadiran pupuk organik Petroganik menjadi semakin relevan di tengah kondisi kesuburan tanah di Indonesia yang menurun, serta menjadi bukti nyata upaya PG dalam mewujudkan diri menjadi solusi agroindustri, khususnya di sektor on farm.
Ia menambahkan penggunaan pupuk organik juga merupakan upaya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Untuk itulah, PG merekomendasikan pemupukan berimbang, yaitu kombinasi antara penggunaan pupuk organik dan anorganik dengan aplikasi 5:3:2, dimana untuk satu hektar (ha) lahan sawah dibutuhkan 500 kilogram (kg) pupuk organik Petroganik, 300 kg pupuk NPK Phonska, dan 200 kg pupuk Urea.
“Marilah kita bersama-sama untuk menjaga sustainable lahan pertanian sehingga produktivitasnya pun bisa terus ditingkatkan demi mendukung Ketahanan Pangan Nasional,” pungkasnya. [kim]

Tags: