PT PJU Gandeng Woodside Australia Kembangkan Regasifikasi LNG Hub di Probolinggo

Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Tiat S Suwardi bersama jajaran direksi PT PJU saat melakukan MoU secara virtual dengan Woodside Australia.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jawa Timur terus didorong untuk meningkatkan daya saingnya hingga ke kancah internasional. Seperti yang dilakukan PT Petrogas Jatim Utama (PJU) dengan menggandeng Woodside Australia dalam upaya pengembangan regasifikasi LNG di Jatim khususnya di kawasan Probolinggo.

Penandatanganan Memory of Understanding (MoU) antara Dirut PT PJU Dr Ir Agus Edi Sumanto dengan Meg O’Neill selaku VP Energy & New Market Woodside, Selasa (1/9).

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Tiat S Suwardi menyampaikan dukungannya terhadap kerjasama itu. Menurut Tiat, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa selaku pembina BUMD terus mendorong agar inovasi serta layanan BUMD semakin ditingkatkan. Sehingga BUMD di Jatim semakin maksimal dalam berkontribusi terhadap perekonomian serta pembangunan daerah.

Dijelaskan Tiat, kerjasama ini akan salah satunya dilakukan untuk rencana pembangunan infrastruktur regasifikasi LNG Hub pada kawasan pelabuhan di Probolinggo. “Rencana ini merupakan proyek strategis yang harus didukung semua pihak, khususnya sektor energi dan sumber daya mineral. Sehingga mampu mencukupi supplai gas bagi industri ketenagalistrikan dan manufaktur di Jawa Timur,” tutur Tiat.

Woodside sendiri merupakan perusahaan minyak dan gas bumi sekaligus produsen LNG terbesar di Australia. Perusahaan berkantor pusat di Perth ini berada pada peringkat enam sebagai produser LNG terbesar di dunia.

Tiat optimis, PT PJU bisa bekerjasama mengerjakan proyek berskala internasional tersebut. Sebagai satu-satunya BUMD Pemprov Jatim yang bergerak di bidang migas, PT PJU telah berpengalaman menangani Participating Interest di Jawa Timur. PT PJU juga telah mengoperasikan pelabuhan Probolinggo dan Gresik, melakukan komersialisasi gas dan memiliki fasilitas pabrik LPG.

Dirut PT PJU, Agus Edi Sumanto menjelaskan, antara PT PJU dengan Woodside telah melakukan langkah-langkah finalisasi Proyek Regasifikasi LNG Hub di Probolinggo yang berlangsung sejak Maret 2019 hingga Juli 2020. PT PJU dan Woodside telah melakukan beberapa workshop dalam mengidentifikasi project yang potensial, termasuk site visit ke Pelabuhan DABN Probolinggo yang merupakan aset PT PJU Group.

LNG atau Liquified Natural Gas merupakan gas alam yang didinginkan menjadi cair pada suhu sekitar minus 160 derajat Celcius agar mudah ditransportasikan. Pada sisi hulu, diperlukan fasilitas produksi untuk mencairkan gas menjadi LNG. Sedangkan pada sisi hilir, diperlukan fasilitas produksi yang biasa disebut Regasifikasi LNG yaitu fasilitas produksi untuk mengubah LNG yang berbentuk cair tersebut menjadi gas kembali agar dapat digunakan konsumen.

Ke depannya LNG akan menjadi jawaban bagi pemenuhan permintaan gas baik di sektor industri, komersial, hingga rumah tangga. LNG dinilai lebih efisien dibandingkan LPG meskipun saat ini harga LNG masih diatas LPG maupun gas pipa. LNG juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor LPG. Saat ini pemanfaatan LNG masih terhambat dukungan infrastruktur yang belum menjangkau semua konsumen potensial.

“Jika proyek ini terwujud maka dapat meningkatkan utilisasi aset Pelabuhan DABN Probolinggo yang berdampak sangat besar untuk wilayah Probolinggo maupun Jawa Timur dengan Ketersediaan gas,” pungkas Agus Edi. [tam]

Tags: