Dwi Suryo Abdullah, pakai batik saat di booth PLN DisJatim IBDExpo
Surabaya, Bhirawa
Sebagai perusahaan berplat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah wajib bagi PLN mengikuti IDBExpo (Indonesia Business and Development Expo ) yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN setiap tahun. Kali ini untuk yang kesekian kalinya IBDExpo 2018 digelar di Grand City Covex selama 3 hari yakni mulai 3 – 6 Oktobeer 2018.
Tidak ketinggalan PT.PLN Distribusi Jatim (DisJatim) ikut serta dalam ajang nasional tersebut untuk menempati salah satu booth yang ada di dalamnya, Manager Senior General Affair PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Dwi Suryo Abdullah saat ditemui disela sela booth PLN Dis Jatim menjelaskan, bahwa pihaknya kini memperkenalkan layanan Super Power kepada masyatakat yang dimiliki oleh PLN DisJatim, yakni layanan anti padam dan anti putus aliran listriknya.
Layanan super power ini dikenal dengan layanan 9, yakni 3 untuk layanan tegangan pendek dan 6 layanan untuk tegangan menengah, jadi dengan adanya layanan ini maka PLN akan bisa memberikan pelayanan yang prima, layanan super smart home bagi para konsumennya karena mereka bisa memanfaatkan listrik secara maksimal tanpa adanya gangguan yang menghantuinya, layanan ini barangkali sangat tepat bagi mereka yang punya usaha dengan memanfaatkan jasa listtik.
Selain itu, tidak ketinggalan pula PLN DisJatim mengingatkan masyarakat untuk memanfaatkan diskon 50 % gebyar kemerdekaan yang dibuka mulai sebelum Agustus lalu dan akan berakhir pada 31 Oktober bulan depan, program ini memberikan kesempatan pada masyarakat yang mau pasang batu atau tambah daya.
Dijelaskan Dwi, untuk diskon 50 % ini bagi yang tambah daya maksimal 194 kva dengan ketentuan maksimal Rp10 juta, untuk melaksanakn ini semua sekarang bisa dilakukan dengan mudah tinggal meng akses sendiri lewat komputer,” kami dari pihak PLN DisJatim hanya mengawasi saja ,” jelas Dwi.
Kemudahan lain disebutkan bisa melalui PLN Mobile yakni layanan call centre di 123 melalui Android yang bebas pulsa karena PLN DisJatim menggunakan kuota bukan pulsa, sebab kalau menggunakan pulsa kasihan masyarakat akan membayar banyak untuk membeli pulsa, sebab untuk pembicaraan masalah tersebut tidak nisa dilakukan secara singkat, otomatis butuh waktu yang agak lama dan panjang.(ma)
