PT Semen Indonesia Fasilitasi Pendirian Koperasi Petani Green Belt

Siswanto, Tuban Community Development Officer PT SI saat memberikan arahan pada para petani Green Belt setelah pendirian Koperasi.

Tuban, Bhirawa
Petani Green Belt PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (PT SI), Pabrik Tuban membentuk koperasi guna mewadahi ratusan petani yang menggarap lahan sabuk hijau area tambang Semen Indonesia di Pabrik Tuban. Pendirian lembaga tersebut diprakarsai oleh Semen Indonesia sebagai salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani binaannya.
Koperasi yang diberi nama Petani Green Belt Semen Indonesia Pabrik Tuban ini yang menjadi pengurusnya adalah para petani sendiri. Namun, tetap dilakukan pendampingan dari perusahaan, serta ada pendampingan pula dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban.
Menurut H Siswanto, Tuban Community Development Officer PT SI, pada rapat anggota koperasi telah menyepakati susunan pengurus. Untuk ketua dijabat oleh Hadi, petani dari Desa Sumberarum, sekretaris dijabat oleh Rudi, petani dari Desa Sugihan. Sedangkan Wihadi, petani dari Desa Pongpongan sebagai bendahara.
Selain juga telah ditetapkan 3 orang sebagai pengawas, yakni Yono, Dargo, dan Sholeh. “Kami berharap pengurus yang sudah ditunjuk oleh anggota ini dapat bekerja secara maksimal. Dan yang paling penting dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya,” ungkap Siswanto (23/6).
Ketua Koperasi, Hadi saat dkonfirmasi berharap semua anggota dapat bekerjasama memajukan koperasi. Sehingga, nantinya koperasi tersebut dapat memberikan manfaat kepada semua anggota. “Koperasi ini adalah milik kita bersama, untuk itu mari kita jalankan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan kita bersama,” ujar Hadi.
Menurutnya, koperasi yang difasilitasi oleh Semen Indonesia tersebut untuk sementara ini akan menjalankan tiga kegiatan, pertama jual beli hasil pertanian kususnya untuk petani green belt, penyediaan alat-alat dan bahan pertanian, serta pemodalan biaya tanam. “Semoga dari kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik, sehingga, ke depan kita dapat membuat usaha-usaha baru,” tandasnya.
Khoirul Toyib dari Diskoperindag Kabupaten Tuban yang mendampingi koperasi petani green belt mengatakan bahwa prinsipnya kerja koperasi harus secara gotong royong, dan terbuka. Selain itu, harus ada keterbukaan atau kejujuran antara pengurus maupun dengan anggota koperasi. “Kami siap mendampingi, hingga koperasi ini berjalan. Dan semoga koperasi ini dapat mensejahterakan dan memberikan manfaat kepada seluruh anggotanya,” kata Toyib.
Ditempat terpisah, Senior Manager of Unit Public Relation & CSR Semen Indonesia (Persero) Tbk, Setiawan Prasetyo berharap dengan dibentuknya Koperasi Petani Green Belt ini dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan untuk anggotanya. Selain itu, juga diharapkan semua anggota mendukung dan berkomitmen untuk menjalankan program-program yang telah direncanakan. “Koperasi ini harus dapat mensejahterakan dan bermanfaat untuk anggotanya, karena prinsip koperasi itu dari anggota untuk anggota,” pungkasnya. [hud]

Tags: