PT Semen Indonesia Terima Penghargaan Peringkat Emas

Gresik, Bhirawa
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (Perseroan) menerima penghargaan dengan peringkat Emas (Aditama) untuk Kategori Perlindungan Lingkungan dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM.
Penghargaan diserahkan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Bambang, Gatot Ariyono dan diterima Direktur Produksi Semen Indonesia, Benny Wendry di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Selasa malam (8/5).
Perseroan telah empat tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan pengelolaan lingkungan pertambangan dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM. Pada tahun 2015 yang merupakan tahun pertama Semen Indonesia mengikuti penilaian, Perseroan meraih Penghargaan Peringkat Perunggu (Pratama). Pada tahun 2016 dan 2017 kembali Semen Indonesia meraih Penghargaan Peringkat Perak (Utama).
Direktur Produksi Semen Indonesia, Benny Wendry mengatakan, penerimaan penghargaan Emas yang merupakan peringkat tertinggi ini membuktikan bahwa kegiatan pertambangan yang dilakukan Perseroan di Pabrik Tuban telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, diantaranya meliputi administrasi lingkungan, pengelolaan batuan penutup, pengendalian erosi dan sedimentasi, pembibitan, reklamasi dan revegetasi, pengelolaan sarana penunjang, serta pemantauan lingkungan tambang.
Salah satu pengelolaan tambang yang telah dilaksanakan Perseroan adalah pembuatan Green Belt selebar 50 meter sebagai buffer zone yang mengelilingi tambang di Area Tambang batu kapur dan tanah liat untuk mengurangi debu dan kebisingan dari kegiatan operasional tambang.
”Dalam pengelolaan Green Belt, Perseroan melakukan program kemitraan bersama 370 petani yang berasal dari masyarakat sekitar. Semen Indonesia memberikan bantuan bibit, pupuk, penanaman, perawatan dan penyuluhan secara rutin oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tuban,” terang Benny Wendry.
Sebagai sarana edukasi pengelolaan pertambangan, Semen Indonesia membangun taman botani (arboretum) di area bekas galian tambang batu kapur di Pabrik Tuban. ”Arboretum Bukit Daun ditanami 10 jenis tanaman langka sebagai sarana edukasi sekaligus wahana wisata baru bagi masyarakat Tuban. Taman menyediakan berbagai spot menarik dan dilengkapi dengan fasilitas tempat parkir dan toilet gratis bagi pengunjung,” imbuhnya.
Selain itu, Perseroan melibatkan masyarakat sekitar dalam budidaya Ikan Nila dengan keramba jaring apung di lahan pasca tambang tanah liat yang dimanfaatkan sebagai Embung untuk penampungan air. Embung ini juga menjadi sumber air untuk irigasi lahan pertanian masyarakat sekitar tambang.
Hingga triwulan I tahun 2018, Semen Indonesia telah melakukan reklamasi lahan pascatambang batu kapur seluas 154,78 Ha dengan jumlah pohon sebanyak 190.135 batang. Sedangkan di lahan pasca tambang tanah liat seluas 68,42 Ha, Perseroan berhasil melakukan reklamasi dengan penanaman 116.582 batang pohon yang meliputi tanaman Jati, Johar, Mahoni, Sengon, Flamboyan, Trembesi dan Kesambi.
”Keberhasilan kami mendapatkan penghargaan Emas ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pengelolaan tambang dan pascatambang yang berkelanjutan. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan tambang yang berkelanjutan menunjukkan bahwa Perseroan berkomitmen dalam penerapan industri hijau dan menghasilkan produk semen yang ramah lingkungan,” pungkasnya. [kim]

Tags: