PT Semen Indonesia Utamakan Pemberdayaan Dalam Realisasikan Program CSR

Tim Monitoring dan evaluasi (Monev) dari unsur Pemerintah (Bappeda), DPRD, Camat, Tim CSR, Akademisi, Media dan juga PT Semen Indonesia saat melakukan Monev pada salah satu OMS penerima manfaat dari Program CSR.

Tuban, Bhirawa.
Pemberdayaan melalui berbagai bidang, menjadi garapan utama untuk mensejahterakan rakyat yang dilakukan olet PT Semen Indonesia Pabrik Tuban dalam merealisasikan Corporate Social Responsibility (CSR). Dua puluh lima (25) Forum Masyarakat Kokoh (FMK) dan 267 organisasi masyarakat setempat (OMS) yang tersebar di 25 desa dari 3 kecamatan, yakni Kecamatan Kerek, Merakurak dan Jenu, yang berada di sekitar Pabrik (Ring 1) Semen Indonesia mendapat bantuan dana dari perusahan Plat Merah.
“Kita memang mengarahkan pada pemberdayaan masyarakat, biar masyarakat lebih berdaya. Tentu ada evaluasi yang dilakukan dalam rangka ke depan yang lebih baik,” kata H Siswanto, Manajer CSR Biro Humas dan CSR PT Semen Indonesia Pabrik Tuban (13/1/2020) saat dikonfirmasi Bhirawa usai melakukan Monitoring dan evaluasi (Monev).
Lebih lanjut diterangkan, bahwa program pemberdayaan masyarakat dari PT Semen Indonesia yang dijalankan Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR) ini mengacu pada pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Sementara dalam Monev yang melibatkan dari unsur Pemerintah (Bappeda), DPRD, Camat, Tim CSR, Akademisi, Media dan juga PT Semen Indonesia sendiri, ditemukan beberapa OMS yang seharusnya sudah tidak layak menerima lagi dan beberapa OMS yang seharunya mendapatkan suntikan dana yang lebih besar lagi.
“Dalam catatan kami, seperi Budidaya Ikan Lele Sitem Boster Di Desa Jengolo tadi, sebenarnya sudah tidak layak karena mereka jauh hari sudak melakukan itu, artinya jangan melakukan labeling pada OMS yang sudah berdaya dan Produktif,” kata Yuyun Suprapti Akademisi dari Universitas Ronggolawe (Uniro) Tuban.
Begitu juga budidaya ikan udang Vanami air tawar, Yuyun menilai kalau budidaya udang Vanami air tawar di tambak sebenarnya tidak membutuhkan tenaga banyak, dan itu tidak sesuai dengan tujuan dari pragam itu sendiri, yakni keterlibatan masyarakat banyak dan pemberdayaan.
“Yang butuh pendampingan dan suport adalah Budidaya Ayam petelur dan usaha cuci motor, selain mereka adalah pemula dan sudah satu tahun belum mendapatkan hasil untuk Budidaya Ayam, juga Cuci motor yang prospeknya bagus selain memberikan pekerjaan masyarakat yang selama ini masih belum mendapat pekerjaan,” terang Dosen Unirow dari Prodi Perikanan ini.
Terpisah, Manajer Program Pemberdayaan Nunuk Fauziyah saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, apa yang dilakukan Tim CSR dari KPR sudah sesuai dengan usulan yang disepakati bersama oleh FMK, OMS serta beberapa pihak yang terlibat.
“Kami sangat berterimakasih atas masukan dan Progres dari Tim Movev, tentunya semua program sudah melalui perencanan yang matang dan teklah disepakati bersama, jika dirasa masih ada yang belum sempurna atau masih kurang, tentunya akan kita lakukan evalusi untuk kedepanya sesuai dengan misi dari PT Semen Indonesia,” terang Nunuk Fauziyah.[hud]

Tags: