PT SI Jajaki Ekspansi ke Luar Negeri

Semen IndonesiaGresik, Bhirawa
Setelah sukses menguasai pasar dalam negeri, sekarang PT Semen Indonesia (PT SI) kembali disibukkan melakukan ekspansi ke luar negeri. Sasaran utamanya di negara yang ada di kawasan Asia Selatan untuk menadi target persebaran semen.
Menurut Direktur Enginiring dan Proyek PT SI (Tbk), Gatot Kustyadi, sekarang semen tengah ada fokus pasar semen di sejumlah negara tetangga sebab peluang disana sangat besar. Peluang ini yang sekarang telah dipelajari lebih detail lagi, sehingga pada saat terjun sudah siap.
”Setelah Tang Long di Vietnam, arah ekspansinya adalah negara-negara yang lokasinya tak jauh dari Indonesia. Seperti Malaysia, Singapura dan beberapa negara lain yang selama ini sudah menjadi sasaran pasar Semen Indonesia. Namun untuk lengkapnya belum bisa menyebutkan, nanti saja kalau sudah melaksakan ekspansi,” ujarnya.
Ekspansi ini sedang digarap dan harus segera terlaksana, sebagai perusahaan milik negara. Dan harus tetap menjaga porsi untuk melayani kebutuhan dalam negeri sebagai prioritas, diperkirakan porsi untuk luar negari hanya pada kisaran 25% dari total kapasitas. Dan upaya ini, tidak lepas dari program SI yang memasang target produksi 100 juta ton per tahun pada tahun 2030.
Artinya, jika dipatok 25%. Maka konsumsi ekspor semen dari perusahaan plat merah itu ada di kisaran 25 juta ton per tahun. Jika dibanding sekarang, angka itu terbilang cukup besar. Karena kini kisaran ekspor baru 5% hingga 10% saja. Meski begitu, tetap mengutamakan hasil produksi untuk kebutuhan dalam negeri karena kenaikan ekspor itu sangat situasional.
Ditambahkan Gatot Kustyadi, kini pemerintah sedang menyiapkan banyak proyek besar untuk pembangunan. Seperti jalan tol dan sejumlah proyek lain. Maka SI sebagai BUMN harus mengutamakan kebutuhan domestic, kendati banyak produsen semen lain bermunculan, perseroan juga berusaha untuk menjaga market share itu.
Salah satunya dengan terus meningkatkan kapasitas produksi, dengan sedang berlangsung adalah proyek pabrik semen di Rembang, dan Indarung yang masing-masing berkapasitas 3 juta ton per tahun dijadwalkan tuntas akhir tahun ini.
Juga akan dibangun pabrik semen di Papua dan daerah lain hingga tahun 2030, digunakan untuk memenuhi target kapasitas 100 juta ton per tahun. [kim]

Rate this article!
Tags: