PT TPS Surabaya Operasikan Crane Kapal Besar

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang merupakan anak perusahaan BUMN Pelindo III di bidang jasa kepelabuhanan mengoperasikan container crane (CC) untuk kapal besar, guna mendukung arus barang di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
Humas PT TPS, Muchammad Solech di Surabaya, Selasa (4/4) mengatakan pengoperasian perdana CC yang memiliki jangkauan hingga 16 row tersebut disaksikan langsung President Director PT TPS Yon Irawan bersama direksi lainnya, saat melayani kapal CSCL Santiago berbobot 26.404 GT dan panjang 206 m, berbendera Hongkong dengan kapasitas 2.500 TEUs.
“Pengoperasian CC nomor 14 itu diharapkan dapat mempercepat kegiatan bongkar muat petikemas dari dan ke kapal. Ke depan masih ada dua unit yang kini sedang proses uji coba, dan beberapa hari lagi juga akan dioperasikan,” katanya.
Ia mengatakan, dengan beroperasinya CC baru tersebut secara otomatis akan menambah kinerja bongkar muat kapal, dan bisa dilakukan lebih cepat, sebab total saat ini dermaga internasional TPS dilengkapi dengan 10 CC untuk pelayanan petikemas internasional, dua unit CC masih dalam tahap uji coba.
“Besar harapan kami dapat menambah jumlah arus kapal-kapal internasional dengan rute langsung atau direct call, karena TPS mampu menangani kapal sekelas panamax dan post panamax,” katanya.
President Director PT TPS Yon Irawan mengatakan, secara rinci dermaga domestik TPS telah dilengkapi dengan tiga unit CC yang memiliki twin lift spreader atau kemampuan mengangkat petikemas 2 x 20 feet secara bersamaan.
“Kami selalu berusaha berinovasi dan memperbaiki kualitas layanan kepada pengguna jasa, di antaranya elektrifikasi semua CC yang ada di TPS agar lebih optimal yang ujung-ujungnya untuk kepuasan pengguna jasa,” katanya.
Yon menargetkan pada pertengahan tahun 2017 semua CC sudah menggunakan motor listrik agar mampu mendukung kinerja bongkar muat petikemas di TPS. “Kini banyak kapal asing yang mulai rutin bersandar ke TPS, dari Filipina, China, dan Jepang. Ini menunjukkan bahwa kalau ekspor barang lewat jalur laut tidak harus melalui Singapore lagi namun bisa langsung dengan harapan biaya logistik turun,” katanya.
Ia menjelaskan, saat ini rata-rata kinerja satu unit CC di TPS adalah 25 box hingga 45 box, dan jika ketiga CC nantinya beroperasi maka dapat dikalikan dua kinerja yang selama ini, dan akan mempercepat bongkar muat petikemas di TPS. [ant]

Tags: